Editor : Totok Waluyo | Reportase : Totok Waluyo
Denpasar, Porosinformatif – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Bambang Soesatyo, mengunjungi Universitas Mahasaraswati Denpasar, Selasa (18/5/2021).
Didapuk sebagai narasumber, Bambang Soesatyo menyampaikan dan memberikan edukasi terkait empat pilar MPR RI kepada para peserta seminar secara daring maupun luring yang berjumlah kurang lebih ribuan.
Mengangkat tema “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan Tinggi”, bertempat di Aula Utama Unmas Denpasar.
Kegiatan yang dilakukan ini merupakan wujud kerjasama antara Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dengan Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Ketua MPR RI yang bersedia hadir menjadi narasumber seminar hari ini.
Dirinya mengatakan, sosialisasi dan edukasi terkait pemahaman empat pilar MPR RI dalam hal ini Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 sangat penting bagi para mahasiswa/mahasiswi maupun seluruh civitas akademika khususnya di lingkungan Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Senada dengan sampaian rektor, Dekan Fakultas Hukum Unmas Denpasar, Dr. I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, S.H.,M.Hum. juga mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
“Paling tidak pembekalan seperti ini bisa menolak paham-paham yang tidak sesuai dengan falsafah negara kita yaitu Pancasila,” tegasnya saat ditemui selepas acara.
Sementara penekanan nilai-nilai Pancasila yang menjadi salah satu tiang dalam empat pilar MPR RI disampaikan dengan lugas, singkat, padat, dan jelas oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.
Bagaimanapun juga negara Indonesia yang terdiri dari puluhan ribu pulau, ratusan ribu suku serta beragamnya adat istiadat dan bahasa daerah menjadikan Indonesia sebagai negara yang majemuk.
Dengan empat pilar inilah, menurut Bambang Soesatyo, Indonesia bisa lebih kuat dan tahan akan serangan paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila itu sendiri.
“Bayangkan jika Indonesia berjalan tanpa adanya Pancasila,” ujarnya.
Dirinya banyak memberikan contoh negara-negara yang sebelum dan sesudah terjadinya ketidaksamaan pendapat yang berakhir dengan kehancuran negara tersebut.
“Bagaimanapun juga Indonesia adalah negara yang majemuk. Dengan beragamnya suku, agama, bahasa, dan budaya, Indonesia masih bisa bersatu karena adanya paham yang berada di dalam empat pilar MPR RI,” terangnya.
Bamsoet sapaan kesehariannya berharap, untuk seluruh elemen masyarakat agar menjaga dan terus mengamalkan empat pilar MPR RI dalam kehidupan sehari-hari.(*)