Editor : Totok Waluyo | Reportase : Totok Waluyo
Gianyar, Porosinformatif | PARQ Space Ubud diganjar awards Bali’s Fab40 dari The Yak Magazine. PARQ Space masuk kategori 40 company luar biasa dan terpilih dalam Bali Best Three of The Years pada tahun 2020. Penghargaan ini diserahkan di Savaya Bali, Uluwatu, Badung, Sabtu (29/5/2021).
Disebut luar biasa karena pihak company dengan owner I Gusti Ngurah Eka Sidhimantra berani membuka bisnis saat situasi pandemi Covid-19.
Owner PARQ Space Ubud yang juga Kelihan Dusun Banjar Tegallantang ini juga tidak memutus hubungan kerja para karyawannya. Justru merekrut kembali tenaga lokal yang kompeten dengan jumlah total karyawan saat ini sebanyak 85 orang.
“Penghargaan ini tidak sembarangan didapatkan atau kita pesan, tapi mereka yang berkunjung dan memberikan penilaian,” jelasnya saat ditemui Minggu (6/6).
Ngurah Eka Sidhimantra menjelaskan, saat ini tingkat hunian PARQ Space Ubud menembus 100% dari total 48 kamar.
“Bahkan ada sejumlah wisatawan yang masuk dalam waiting list atau daftar antrian. Karena kami sedang mempersiapkan kamarnya,” jelasnya.
Melihat antusias wisatawan, Ngurah Sidhimantra saat ini sedang membangun ratusan kamar sejenis apartemen. Dengan konsep apartemen, long of stay atau lama tinggal tamu minimal satu bulan.
“Rencana akan ada 385 kamar dengan konsep apartemen,” jelasnya.
Pangsa pasarnya adalah wisatawan ekspatriat dan family atau satu keluarga. Didominasi wisatawan asal negara Eropa, Amerika, dan Australia.
Menurutnya, PARQ Space Ubud sudah menjadi property terbesar di Ubud.
“Kami menyediakan one stop living. Jadi semua ada. Spa, fitness, sauna, olimpic swimming pool, co working space, caffee, restoran, dan sedang dirancang arena pacuan kuda,” jelasnya.
Dengan raihan awards ini, Ngurah Eka Sidhimantra berharap geliat pariwisata kembali bangkit.
“Ini sekaligus sebagai promosi pariwisata untuk Bali, khususnya Ubud. Sebagai branding ke semua negara, bahwa pariwisata di Bali aman dengan penerapan protokol kesehatan,” ungkap ayah 4 anak ini.
Eka Sidhimantra menambahkan, dengan tetap beroprasinya PARQ Ubud ini sangat berdampak pada akomodasi di sekitarnya.
“Hotel di sekitar dapat imbas. Mereka menginap sementara di hotel sekitar Jalan Sri Wedari ini, sebelum dapat hunian di PARQ. Bisa dilihat, sekitar Ubud Jalan Sri Wedari yang paling hidup,” ujar pria yang saat ini merangkap sebagai kelian dinas dan adat Desa Adat Tegallantang. (*)