Editor: Totok Waluyo
Jakarta, Porosinformatif | Berbicara mengenai teknologi, tokoh-tokoh yang dikenal banyak orang adalah Steve Jobs, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Larry Page, Elon Musk dan yang lainnya.
Perempuan sering kali distereotipkan sebagai kaum yang ketinggalan teknologi, padahal sejak dulu perannya sudah begitu signifikan.
Sebut saja, Ada Lovelace. Ia merupakan perempuan programmer pertama di dunia. Lovelace juga seorang matematikawan sekaligus penulis ternama. Namun, banyak orang yang belum mengenal sosok perempuan hebat yang satu ini.
Lovelace adalah seorang programmer wanita pengubah dunia. Meskipun namanya tidak tenar, namun Lovelace mempunyai peranan penting dalam penemuan komputer mekanik pertama di dunia.
Lovelace lahir dengan nama Augusta Ada Byron di London pada 10 Desember 1815. Dia merupakan satu-satunya anak dari penyair terkenal Lord George Gordon Byron.
Lovelace sebenarnya tidak pernah mengenal ayahnya karena pernikahan ayah dan ibunya itu sangat singkat. Hal itu diperburuk oleh kondisi Lovelace yang sering sakit-sakitan.
Pada perpecahan sengit pernikahan Byron, Lady Byron kembali ke rumah orang tua serta membawa putrinya yang berusia lima minggu bersamanya. Segera setelah itu, Lord Byron meninggalkan Inggris ke Mediterania dan tidak pernah melihat putrinya lagi.
Ibu dari Ada Lovelace yaitu Annabella selalu melatih anaknya untuk lebih sering menggunakan otak kirinya agar tidak mengikuti jejak karir sang ayah. Saat Lovelace berusia 17 tahun, kemampuannya dalam bidang tersebut sudah mulai terlihat. Salah satu gurunya yaitu Augustus De Morgan mengarahkan bakat Lovelace ke bidang matematika.
Berjalannya waktu, Lovelace pun bertemu dengan Charles Babbage yang dijuluki sebagai “The Father of the Computer”. Ia merupakan seorang ahli matematika.
Charles Babbage mengajarkan matematika kepada Lovelace. Lovelace pun sangat terkesan dan tertarik dengan gagasan dari Babbage. Babbage juga menciptakan “Difference Engine” yang mampu melaksanakan operasi matematika.
Lovelace diakui sebagai anak yang sangat pintar dan berbakat dalam menulis kode atau kegiatan yang sering disebut coding. Babbage bahkan memberikan julukan pada Lovelace sebagai “The Enchantress of Numbers”.
Keduanya kemudian menjalin kerjasama. Di dalam tulisannya, Lovelace mendeskripsikan bagaimana kode bisa diciptakan untuk mesin agar bisa menangani huruf dan simbol bersamaan dengan angka. Dalam satu periode selama satu tahun, Lovelace berkontribusi bersama Babbage dalam menciptakan banyak pengetahuan, salah satunya ilmu Menabrea.
Catatan yang dibuat Lovelace dialokasikan pada huruf alphabet dari A sampai G. Keajaiban dari mesin analisanya sangat luar biasa. Ini terlihat dari gagasan munculnya dasar-dasar dari logaritma dari catatan Lovelace. Selain itu, Lovelace juga memperlihatkan bagaimana mesin tersebut mampu menciptakan musik lengkap dan juga dapat membuat grafik.
Dia juga membuat teori metode untuk mesin agar dapat mengulangi beberapa instruksi, sebuah proses yang sekarang kita ketahui dengan istilah loop. Atas pekerjaannya ini Lovelace dikenal sebagai programmer komputer pertama di dunia.
Bahkan Lovelace juga sempat mencoba mengembangkan perhitungan matematika untuk memenangkan perjudian, tetapi sayangnya usahanya gagal.
Pada 8 Juli 1835, Lovelace menikah dengan William King, yang kemudian menjadi Earl of Lovelace tiga tahun kemudian. Dia mendapat gelar Countess of Lovelace. Keduanya dikarunia tiga anak, Byron, Ralph Gordon, dan Anne Isabella.
Lovelace meninggal dunia pada 27 November 1852 di usia 36 tahun karena penyakit kanker rahim dan pendarahan yang dideritanya. Karena itulah, Lovelace gagal melanjutkan pengembangannya dalam dunia komputer.
Namun, jasa Lovelace tidak begitu saja dilupakan. Pada 1980 Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamai bahasa pemrograman komputernya dengan nama “Ada” sebagai penghormatan pada Lovelace.
Lady Lovelace juga dikenang dalam cerita film “Conceiving Ada”. Ada pula novel “Difference Engine” yang dikarang oleh William Gibson dan Bruce Sterling. Novel ini dibuat hampir sama dengan komik dua dimensi buatan Sydney Padua yang juga mengenang Lovelace.
Begitulah sekilas kisah hidup seorang Ada Lovelace, Programmer Pertama di Dunia.
Ada Lovelace merupakan bukti nyata bahwa seorang perempuan juga punya jasa besar dalam bidang teknologi. Ada membuktikan perempuan bisa mengembangkan kemampuan dan berkontribusi dengan signifikan terhadap kemajuan teknologi.
Penulis: Khofifa Idris Tayib (Anggota Perempuan Indonesia Satu)