Editor: Totok Waluyo | Reportase: Rizka Septiana
Jakarta, Porosinformatif | Tahukah kalian bahwa kemampuan kita untuk bisa mengakses informasi di era digital merupakan hal penting, termasuk bagi perempuan lho.
Banyak sekali teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah perempuan. Teknologi ini diciptakan untuk memudahkan perempuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Contohnya dengan aktivitas menulis di blog yang dapat kita lakukan untuk menyampaikan problematika, informasi, dan berita tentang kehidupan.
Tidak hanya soal dapur saja, perempuan pada era modern ini juga harus mampu dalam mengendalikan teknologi yang nantinya dapat memberikan wawasan dalam mendidik dan mengatur rumah tangga secara modern.
Menurut Shelly Esque, memperluas akses internet bagi perempuan juga akan memberikan dorongan signifikan bagi pendapatan nasional. Karena dengan penggunaan internet kita bisa memiliki kontrol atas kehidupan kita sendiri.
Partisipasi perempuan saat ini terbuka untuk bisa memberikan wawasan yang luas bagi orang-orang di sekitar kita. Adanya kemajuan dalam bidang ekonomi dan pendidikan mempengaruhi perempuan mengambil peran transisi yakni sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat, dan manusia pembangunan untuk menunjukan esksistensi dirinya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), hanya ada 30 persen pekerja perempuan di bidang industri sains, teknologi, teknik, dan matematik.
Padahal, Revolusi Industri 4.0 merupakan era yang diwarnai kecerdasan buatan, era super komputer, rekayasa genetika, inovasi, dan perubahan cepat yang berdampak kepada ekonomi, industri, pemerintahan, dan politik. Gejala ini ditandai banyaknya sumber informasi melalui media sosial.
Hadirnya Revolusi Industri 4.0 seharusnya dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh kaum perempuan. Pasalnya, ada prospek yang menjanjikan bagi posisi perempuan sebagai bagian dari peradaban dunia.
Di era digital ini kita sebagai perempuan harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains yang sangat pesat. Gunanya bisa dimanfaatkan untuk jenjang karier, terutama berkaitan dengan teknologi itu sendiri.
Saat ini, tren teknologi yang sedang berkembang haruslah dipahami oleh perempuan. selain itu, banyak sekali aplikasi yang dapat diakses untuk perempuan.
Dengan adanya istilah baru Femtech (Female Technology) yang diartikan sebagai software, produk, dan layanan berbasis teknologi yang berfokus pada perempuan.
Hadirnya aplikasi yang memudahkan perempuan dapat membantu keseharian mereka, apalagi bisa diakses hanya dengan menggunakan teknologi smartphone.
Perempuan hari ini bisa memilih untuk fokus pada bagaimana meningkatkan kemampuannya dalam menguasai teknologi informasi untuk menghadapi era digital ke depannya. Karena dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, perempuan akan mampu meningkatkan kapasitas mereka dan berpartisipasi dalam banyak sektor, termasuk ekonomi dan pembangunan.
Sebenarnya, banyak sekali peran perempuan Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi. Akan tetapi hal ini tidak akan nampak di permukaan karena adanya perbedaan kesetaraan gender.
Perempuan dan laki-laki dalam kesenjangan akses dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi masih sama-sama cukup besar. Seharusnya gender bukanlah sebuah penghalang untuk perempuan dalam terus berkarya di era modern ini, yang terpenting dengan adanya niat dan usaha temuan dari diri sendiri.
Jika dibandingkan dengan negara lain yang tidak memiliki sejarah presiden wanita, Indonesia sudah pernah memiliki presiden wanita. Indonesia juga memiliki hari nasional untuk memperingati peran seorang wanita dengan pendidikan dan hak-haknya.
Meningkatkan partisipasi pekerja perempuan adalah hal yang sangat penting. Pasalnya, mereka dapat menyumbang produktivitas ekonomi, serta membuat lembaga dan kebijakan menjadi lebih adil bagi semua orang. Perempuan untuk perempuan.
Sejauh ini, sejumlah faktor penghambat perempuan di negara berkembang dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, di antaranya pendidikan, keaksaraan, bahasa, waktu, biaya, norma sosial dan budaya.
Perempuan Indonesia merupakan pengguna internet yang aktif, tetapi memiliki literasi digital yang rendah, karena kurangnya pelatihan, latar belakang pendidikan yang rendah, dan lainnya.
Maka dari itu, pentingnya ada pembelajaran lebih jauh. Pasalnya, ketika suatu negara menjadi lebih maju dengan adanya kebutuhan teknologi itu dapat memberikan peluang bagi perempuan lebih banyak lagi sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat, dan lainnya.
Maka dengan teknologi pada era digital ini sangat berpengaruh untuk membantu ekonomi negara menjadi lebih baik dalam mengembangkan potensinya di bidang teknologi informasi dan komunikasi.(*)