Editor: Totok Waluyo
Jakarta, Porosinformatif | Viral video di media sosial yang memperlihatkan warga berdesakan saat belanja di supermarket. Dalam video yang diunggah Sabtu (3/7/2021) itu, suasana swalayan itu tadinya sepi kemudian dipenuhi begitu banyak orang yang ingin membeli susu kaleng.
Masyarakat berlarian dan berlomba-lomba untuk mendapatkan susu kaleng merek tertentu. Pegawai supermarket pun terlihat takut dan panik melihat banjir pembeli itu.
Aksi masyarakat berebut beli susu kaleng itu diduga karena panic buying menjelang PPKM darurat, per tanggal 3 Juli 2021. Produk susu yang diperebutkan itu di tengah masyarakat dipercaya sebagai minuman yang ampuh meningkatkan daya tahan tubuh.
Meski pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir dua tahun, kejadian seperti ini masih saja terulang lagi. Ketua Pusat Krisis Universitas Indonesia Dicky Pelupessy mengungkapkan perilaku membeli barang secara berlebihan dalam satu waktu didasari oleh kecemasan tinggi masyarakat.
Dalam kajian psikologi, kondisi seperti diberlakukannya PPKM Darurat membuat masyarakat merasa kehilangan kontrol atau perasaan dapat mengendalikan perasaan diri. Belanja secara berlebihan dianggap sebagai salah satu mekanisme mendapatkan rasa kendali itu lagi.
Manusia cenderung bertindak menuruti kata hati tanpa pikir panjang bila ada dalam kecemasan. Panic buying pun muncul karena mereka merasakan adanya tekanan sosial.
Panic buying ini juga terjadi lantaran masyarakat belum memahami sepenuhnya kebijakan PPKM Darurat itu sendiri. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah.
“Padahal pemerintah sudah jelas memberikan peraturan, seperti toko kelontong, toko swalayan, itu bisa tetap buka sampai jam delapan malam, apotek dibolehkan 24 jam,” kata Nurul dilansir dari Medcom.id pada (3/7/2021).
Masyarakat mengalami ketakutan akan apa yang akan terjadi selanjutnya dan tidak mencari tahu lebih lanjut.
“Jadi suka ada kata-kata yang terprovokasi, tanpa mencari tahu kebenarannya apa yang dilarang dan diperbolehkan oleh pemerintah dalam kebijakan PPKM darurat,” ucap Nurul.
Sebaiknya memang ada proses pemberian informasi dari pemerintah yang dilanjutkan ke perangkat terkecil masyarakat. Menurut Nurul, salah satunya adalah peran RT dan RW untuk memberikan ketenangan pada warga.
Menghadapi PPKM Darurat ini, Ketua DPR RI Puan Maharani juga bersuara dengan meminta pemerintah memberikan bantuan pada masyarakat.
“Oleh karena itu, pemerintah harus memberi bantuan agar masyarakat makin tenang dan yakin bahwa kebijakan ini harus disukseskan demi pemulihan dari pandemi Covid-19,” kata Puan dalam keterangannya, Jumat (2/7/2021).
Puan menegaskan bahwa DPR RI mendukung dan mengawasi kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Menurut dia, pandemi Covid-19 adalah persoalan kemanusiaan yang harus dihadapi dengan komitmen dan kedisiplinan bersama.
“Memberikan vitamin dan suplemen untuk masyarakat juga perlu dilakukan supaya imunnya terjaga,” kata Puan.
Puan pun berharap vaksinasi pada masa PPKM Darurat dapat tetap berjalan cepat. Tentunya dengan pengaturan pencegahan kerumunan dan disiplin protokol kesehatan.
Penulis: Andriana S (Anggota Perempuan Indonesia Satu)