Editor: Totok Waluyo | Reportase: Rizka Septiana
Jakarta, Porosinformatif | Pandemi membuat sebagian masyarakat Indonesia putar otak untuk mendapatkan keuntungan lebih. Salah satunya adalah dengan investasi. Terbaru, masyarakat berbondong-bondong mencoba investasi kripto atau cryptocurrency.
Pemilihan kripto sebagai investasi dinilai karena adanya peluang investasi di sektor lain begitu lesu. Kripto dipilih karena terbukti sebagai aset safe haven dan lebih likuid.
Cryptocurrency adalah mata uang sebagai alat tukar digital. Mata uang ini menggunakan teknologi blockchain sehingga sulit untuk dibajak.
Blockchain sendiri merupakan basis data yang tersebar luas di internet. Setiap transaksi yang dicatat dapat dilihat oleh seluruh pengguna internet.
Saat ini, perdagangan aset kripto diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang berada di bawah Kementerian Perdagangan.
Bappebti mengakui 229 jenis aset kripto yang dapat diperdagangkan di Indonesia. Ini tertuang dalam Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang dapat diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.
Sejumlah mata uang kripto yang diakui oleh Bappebti antara lain Bitcoin, Ethereum, Tether, XRP atau Ripple, dan Bitcoin Cash. Selanjutnya, Binance Coin, Polkadot, Chainlink, Lightcoin, Bitcoin SV, dan sebagainya.
Walaupun Investasi kripto terkenal berisiko tinggi, namun keuntungan yang didapatkan juga sangat besar. Peminat kripto di masa pandemi ini lebih banyak didominasi oleh kalangan anak-anak muda, sebab mereka dinilai lebih menyukai tantangan dengan risiko dari investasi kripto.
Alasan lainnya adalah anak-anak muda lebih melek digital. Mereka akan lebih cepat belajar dan menangkap peluang saat memainkan kripto.
Indodax mempublikasikan Laporan Investor Aset Kripto di Indonesia tahun 2021. Dari 21,052 pengguna Tokenomy dan Indodax, bursa aset kripto terbesar di Indonesia dengan lebih dari 3 juta pengguna. Setidaknya, setiap tahun jumlah pengguna aset kripto terus berkembang, terutama di awal 2018 dan akhir 2020.
Perempuan Turut Andil
Siapa bilang perempuan hanya berurusan dengan dapur saja. Banyak perempuan Indonesia yang mampu menembus batas untuk mencapai sesuatu.
Kini, perempuan Indonesia juga mampu melek investasi, salah satunya kripto. Bukan hanya dikuasai oleh kaum pria, perempuan Indonesia juga tak mau kalah untuk bisa berinvestasi kripto.
Hal itu tercatat pada Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia yang menjelaskan perempuan berinvestasi kripto tergolong tinggi.
Hal itu diperkuat oleh sejumlah pakar kripto seperti CEO Toko Crypto, Teguh Kurniawan, ia mengatakan bahwa saat ini sudah banyak perempuan yang melakukan investasi di aset kripto. Menurut dia, setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan dari jumlah investor aset kripto kaum hawa.
Sampai saat ini, dari 5 juta total investor aset kripto di Indonesia. Setidaknya, perempuan Indonesia menyumbang 20% investor aset kripto tersebut atau sekitar satu juta orang.
Sejak kemunculan teknologi ini dan meluasnya dampak blockchain dan aset kripto, sejumlah wanita banyak yang telah memainkan peran utama dalam mengembangkan pengaruh global blockchain dan kripto.
Tak hanya Indonesia, secara global menyatakan bahwa sebesar 80% wanita di Amerika Serikat (AS) mengontrol kekayaan dalam keluarganya.
“Perempuan memiliki kemampuan yang kuat untuk memajukan industri aset kripto dalam jangka panjang,” ujar Teguh.
Pakar investasi tersebut juga mengatakan bahwa perempuan dapat memberikan dampak yang begitu besar pada industri ini. Karena itulah, kata dia, asosiasi pedagang kripto harus terus memperkuat dengan memotivasi lebih banyak perempuan untuk ikut serta dalam memahami industri aset kripto. Dengan demikian, aset kripto mampu mempertahankan perkembangan yang signifikan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Ia juga menekankan, di era digital ini, perempuan tidak hanya harus melek teknologi, namun juga mendapatkan edukasi terkait pengelolaan keuangan berbasis digital. Hal itu penting bagi perempuan agar tidak terjerumus investasi bodong.
Tak hanya itu, kepercayaan pada keuangan digital kripto benar-benar terbantu secara signifikan dengan keikutsertaan perempuan secara besar-besaran.
Apalagi, selama ini perempuan dikenal sebagai investor yang disiplin dan teliti dalam pengelolaan keuangan.
Dengan begitu, hal ini sudah menunjukkan bahwa kesetaraan gender di Indonesia semakin baik. Perempuan Indonesia bisa memainkan perannya di berbagai sektor. Perlu diketahui, berdasarkan data World Economic Forum, Indonesia saat ini menduduki posisi ke-7 sebagai negara dengan kesetaraan gender terbaik di Asia Tenggara.(*)