Editor: Totok Waluyo | Reportase: Totok Waluyo
Denpasar, Porosinformatif | Beratnya hidup di masa pandemi ditambah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat se-Jawa Bali hingga tanggal 20 Juli mendatang, sangat membawa dampak lebih signifikan bagi masyarakat.
Terlebih bagi komunitas pengamen tuna netra di Denpasar ini.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim Indo Pajero Community (IPC) Bali di lapangan, komunitas pengamen tuna netra ini sangat menerima dampak dengan adanya PPKM Darurat.
“Jangankan masa PPKM darurat seperti sekarang ini, sebelumnya saja mereka sudah merasa terdampak dengan sangat berkurangnya penghasilan bahkan nihil,” ujar I Ketut Alit Anom, Ketua IPC Bali kepada Porosinformatif.com melalui perpesanan aplikasi WhatsApp, Sabtu (10/7/2021).
Pihaknya mengatakan, acara ini digagas spontanitas, karena adanya curhatan salah satu pengamen kepada anggota IPC secara kebetulan.
“Dasar inilah yang membuat kami tergugah untuk memberikan bantuan ala kadarnya kepada mereka,” terangnya.
Ketua IPC Bali yang hobi bermain golf ini juga menekankan, kalau bukan kita siapa lagi?
“Disini kami berharap, semoga dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban mereka. Dan juga mari bersama-sama kita berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu, sehingga kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala,” harapnya.
Sementara, salah satu pengamen tuna netra melalui video pendek di laman IG @IPC Bali mengatakan, sangat berterimakasih kepada seluruh anggota IPC Bali.
Ia mengatakan, masa sekarang ini memang hari paling sepi sedunia bagi kami, dua Minggu ini kami tidak bisa kerja dan walaupun sebelumnya kami kerja hasilnya nihil sekali, makanya kami tidak punya stok untuk hari berikutnya.
“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada IPC Bali, semoga selalu berbahagia dan Tuhan melancarkan rezekinya,” ujarnya.(*)