Ini Kisah Sukses Mantan Karyawan Jadi Wirausaha

Editor: Totok Waluyo | Reportase: Rizka Septiana

Jakarta, Porosinformatif | Pandemi membuat nasib seseorang jadi tak menentu. Sebagian perusahaan harus rela memangkas karyawan agar bisa bertahan selama pandemi.

PHK atau yang bisa disebut juga dengan Pemutusan Hubungan Kerja merupakan salah satu hal yang tidak diinginkan oleh pegawai manapun. Namun, banyak sekali masyarakat yang kecewa hingga mengalami tekanan batin akibat kejadian ini. Tak sedikit pula orang yang bangkit dan memulai untuk membangun jati dirinya kembali.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mencatat 17,8% perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama pandemi covid-19. Selain itu, 25,6% perusahaan merumahkan pekerjanya, dan 10 persen perusahaan melakukan keduanya.

Survei yang dilakukan Kemnaker pada 2020 menunjukkan, sekitar 88% perusahaan terdampak pandemi yang mengakibatkan kerugian pada operasional perusahaan.

Namun tak sedikit dari mereka yang di PHK bangkit menjadi wirausaha untuk keberlangsungan hidup.

Sebut saja Ronny (32), karyawan di perusahaan media ini menjadi salah satu karyawan yang di PHK oleh perusahaan. Padahal ia telah mengabdi selama 14 tahun di perusahaan tersebut.

“Kerja sebagai editor, namun selama pandemi saya kena PHK,” ujar Ronny.

Namun, hal itu tidak membuatnya putus asa. Ia mencoba peruntungan dengan menjadi agen parfum dan berjualan ikan cupang.

“Ya, setelah di PHK saya beralih profesi jualan parfum sepatu dan jualan ikan cupang,” ujarnya.

Kendati demikian, hal itu tak semulus yang dibayangkan, butuh kerja keras yang berbeda dari bekerja di kantoran.

“Namanya usaha pasti ada naik turunnya ya. Awal-awal memang agak sulit. Tapi sembari belajar, saya jadi mengerti seluk belum usaha ini,” tuturnya.

Alhasil, sudah 8 bulan sebagai wirausaha, Ronny mengaku mendapatkan keuntungan yang lumayan. Ia berharap pandemi ini bisa berakhir dengan cepat.

Sementara itu, Maulana Yusuf sebelumnya tidak pernah mengira akan kehilangan pekerjaannya. Pandemi Covid-19 memukul pundi-pundi perusahaan tempat dirinya bekerja hingga berujung pada pemutusan hubungan kerja. Pria yang berusia 42 tahun ini harus menelan pil pahit, karirnya di industri hospitality harus pupus dengan pemecatan.

Bagi pria yang tinggal di daerah Karang Tengah, Tangerang Provinsi Banten ini, kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba tentulah mengejutkan.

Apalagi, Pria yang akrab dipanggil Maulana ini masih harus menjaga pemasukan agar tetap bisa menghidupi istri dan dua anaknya yang masih sekolah.

Demi menjaga agar dapur keluarganya tetap ngebul, Maulana harus memutar otaknya lebih keras. Pasalnya, Covid-19 membuat hampir seluruh kegiatan ekonomi luluh lantak sejak awal tahun.

Di tengah segala keterbatasan, akhirnya Maulana memutuskan memulai usaha di bidang kuliner. Bisnis ayam tulang lunak presto adalah pilihannya untuk menjaga pemasukan. Dengan dibantu istrinya, Maulana mulai membangun usaha ayam tulang lunak di rumah mereka. Awalnya, Maulana mengandalkan jejaring pertemanan dan keluarga untuk memasarkan produknya.

“Promosi mengandalkan aplikasi pesan WhatsApp gencar dilakukan demi menarik pembeli. Kalau ada yang berminat bisa pesan untuk diantar atau makan langsung di lapak saya. Saya berusaha dengan semua yang saya bisa. Untuk melanjutkan hidup, saya usaha seperti ini,” ujar Maulana.

Melihat kegigihan dua orang tersebut, Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno mengungkapkan krisis yang terjadi saat ini bisa menjadi peluang atau bahkan masalah. Oleh karena itu dibutuhkan kejelian saat menghadapi krisis.

“Saya share pengalaman pribadi, saya adalah pengusaha yang lahir dari krisis keuangan tahun 97/98. Saya korban PHK, waktu itu masuk kantor dan dapat surat PHK, dunia serasa gelap. Tapi ternyata di balik musibah tersebut berubah menjadi hikmah, saya membuka usaha kecil di bidang konsultan keuangan,” kata Sandi.

Dia mengungkapkan usahanya tersebut karena dia menilai banyak perusahaan yang membutuhkan restrukturisasi utang karena dihantam krisis. Saat itu perusahaan yang ia dirikan hanya terdiri dari tiga orang.

“Jadi jangan putus asa, kalau krisis itu bisa danger dan opportunity. Di balik kesulitan ada kemudahan, jangan putus asa, patah semangat justru ini ada peluang di sekitar kita,” jelas dia.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani. Ia mengatakan, krisis akibat pandemi tidak menghalangi pengusaha untuk bangkit. Menurutnya, pengusaha selalu bisa mencari peluang baru untuk beradaptasi.

“Saya yakin, yang namanya pengusaha adalah yang selalu bisa menemukan kesempatan di tengah kesulitan, yang bisa membuka jendela peluang baru untuk beradaptasi dengan situasi,” kata Puan dalam Markplus Conference, Rabu (9/12).

Dia menjelaskan, semakin besar tantangannya, maka semakin besar pula peluangnya. “Dari jendela peluang itu selalu saja kalau yang namanya dunia usaha itu selalu OKB yaitu optimis kreatif dan berani berinovasi,” sambung dia.(*)