Editor: Totok Waluyo | Reportase: Totok Waluyo
Tabanan, Porosinformatif | Masa Pandemi yang ditambah dengan aturan pemerintah pusat maupun daerah semakin menambah terpuruknya perekonomian masyarakat.
Masih ada saja beberapa oknum yang dengan kelebihan di bidang IT memanfaatkan peluang. Seperti beberapa waktu lalu, banyak sudah akun FB/IG/aplikasi WhatsApp yang menggunakan foto beberapa orang yang dinilai memiliki kapasitas dan banyak jumlah temannya untuk mengelabuhi dengan menawarkan lelang mobil murah atau barang berharga dengan harga miring.
Jadi, hati-hati bagi para pembaca, yang secara acak di hubungi melalui aplikasi WhatsApp ataupun pesan di media sosial terkait hal tersebut.
Lantas langkah apa yang harus dilakukan, jika kita mendapati kondisi tersebut?
Menurut pengalaman salah satu teman, yang pada saat itu hanya dalam waktu 1,5 jam mentransferkan uang sejumlah 60 juta dan pada kenyataannya berujung penipuan.
Pada saat itu, ia tidak sempat berkoordinasi dengan sang ayah. Karena pelaku berusaha tidak memberi waktu kepadanya dengan dalih waktu lelang akan habis dalam waktu dekat.
Sehingga si korban merasa tidak ada pilihan, dan akhirnya mau tidak mau, yakin tidak yakin dirinya harus transfer saat itu juga.
Nah disinilah titik ketenangan korban diuji. Dengan melihat gambar mobil yang diinginkan, apalagi harga yang ditawarkan sangat murah, kenapa tidak kesempatan ini diambil, meski ia tidak koordinasi dengan orang terdekat.
Berkaca dari pengalaman tersebut, upayakan tetap bersikap tenang. Cari info dulu ke rekan atau sahabat yang mengenal sosok di aplikasi perpesanan tersebut.
Intinya perbanyak informasi. Karena pastinya sosok di balik layar tersebut, tidak akan mau mengangkat telepon dari kita, karena takut suaranya ketahuan.
Kedua, dalam membeli apapun (kecuali di platform resmi onlineshop yang biasa digunakan) haruslah melihat fisik barang atau ketemu dengan orang yang bersangkutan (sosok yang memberi pesan penjualan apapun dengan harga murah) terlebih dahulu.
Jika tidak mau menemui atau mengangkat telepon, pastinya ini bisa dikategorikan penipuan.
Ketiga, pakai logika dan redam nafsu karena harga yang ditawarkan jauh dari pasaran.
Terkadang dengan sekilas melihat harga yang ditawarkan, manusia terkesan ke hipnotis untuk segera melakukan transaksi yang tidak jelas dan berujung kena tipu.
Jadi sobat, kembali disini ketenangan diuji. Jika kalian tetap tenang tidak mendahulukan nafsu karena harga murah dan jauh dari harga pasar, jangan tergesa-gesa melakukan transaksi, selama kalian belum melihat fisik barangnya, bertemu sosok yang menawarkan barang dan memastikan keabsahan dokumen barang yang akan dijual.
Memang ini zamannya teknologi digital, sehingga para penipupun juga memanfaatkan digitalisasi sebagai peluang dalam melancarkan aksinya.
Namun pesan bagi para manusia yang terbiasa menjadi ‘makelar‘ juga begitu. Hanya karena iming-iming untung besar, barang yang murah tadi ditawarkan ke teman lainnya dan ternyata setelah temannya transfer, barang tidak kunjung datang. Alhasil, anda akan berurusan dengan pihak Kepolisian, karena dirasa oleh korban, kalian adalah bagian daripada pelaku.
So, sahabat dimanapun berada, be smart !! Tetap tenang dan hati-hati dengan pesan yang masuk di aplikasi perpesanan anda.
Pelajari, konfirmasi, dan klarifikasi (PKK) terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi kepada sosok yang anda kenal, namun ternyata bukan teman/kerabat anda.(*)