Editor: Totok Waluyo | Reportase: Rizka Septiana
Jakarta, Porosinformatif | Lonjakan kasus Covid-19 tengah melanda Indonesia. Hal itu membuat pemerintah membuat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.
Tak hanya itu, pemerintah juga menggenjot percepatan vaksinasi untuk mempercepat herd immunity di dunia usaha dan industri.
Dengan begitu, roda perekonomian akan kembali berputar dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan terus menerapkan protokol kesehatan.
Di berbagai wilayah di Indonesia tengah dilakukan vaksinasi gratis bagi masyarakat umum. Gencarnya pelaksanaan vaksinasi gratis Covid-19 di Indonesia sebagai bagian pengendalian pandemi virus corona.
Data terakhir, Indonesia telah berhasil memvaksin lebih dari 40 juta orang dari berbagai kalangan. Berdasarkan informasi vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Sabtu (26/6/2021), sudah ada 40.349.049 orang yang mendapatkan vaksin Covid-19.
Dari jumlah itu, 32,26 persen di antaranya atau 13.018.524 orang sudah mendapatkan vaksin dalam 2 dosis atau penuh. Sisanya, sebanyak 26.032.131 baru mendapatkan suntikan dosis pertama.
Pada bulan Juni ini, Presiden meminta Menteri Kesehatan untuk dapat mencapai 700.000 suntikan vaksin per harinya, dan meningkat menjadi 1 juta pada awal Juli mendatang.
“Bapak Presiden meminta, agar kita bisa mencapai angka 700.000 (suntikan per hari) bulan ini. Kalau bisa awal bulan depan sudah dicapai 1 juta (suntikan per hari) dan tolong digerakkan semua komponen, baik vaksinasi pemerintah daerah maupun TNI/Polri,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers, 21 Juni 2021.
Memastikan vaksin selalu ada
Sejumlah kepala daerah melaporkan stok vaksin yang menipis atau bahkan habis seperti di Provinsi Sulawesi Utara, Riau, Sumatera Barat, NTB dan NTT. Selain itu, beberapa daerah juga diketahui sudah menghentikan vaksinasi karena stok vaksin habis dan belum dikirim lagi oleh pemerintah pusat.
Melihat hal itu, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di sejumlah daerah
Dia menyatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat tidak boleh terhenti guna mengejar target herd immunity yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Antusiasme rakyat untuk divaksin di sejumlah daerah jangan sampai menurun karena vaksin tidak tersedia,” kata Puan di Jakarta, Rabu (21/7/2021) lalu.
Menurut Puan, instruksi Presiden Jokowi agar pemerintah daerah bergerak cepat menghabiskan stok vaksin harus diimbangi dengan pengadaan vaksin yang cepat oleh pemerintah pusat.
“Jangan sampai ada jeda. Vaksinasi jangan sampai terhenti karena vaksin tidak tersedia,” ujar Puan Maharani.
Oleh karena itu, mantan Menko PMK itu meminta pemerintah terus berupaya dengan segala cara mendatangkan vaksin, sehingga tidak ada lagi laporan dari daerah bahwa vaksinasi terhenti gegara vaksinnya tak tersedia.
Puan menilai antusiasme masyarakat untuk divaksin perlu terus dirawat agar target vaksinasi 180 juta warga bisa segera terlaksana dan Indonesia bisa cepat mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
“Semua pasti rindu kembali bekerja, belajar, beribadah dan merayakan hari raya seperti biasa,” jelasnya.
Getol percepatan vaksinasi
Puan Maharani memang getol mengimbau untuk percepatan vaksinasi di sejumlah wilayah yang membutuhkan. Sebelumnya, ia mengalokasikan 30 ribu vaksin. Dengan begitu, kemampuan vaksinasi yang digelar Pemerintah Kota meningkat dari 20 ribu per hari menjadi 50 ribu per hari.
Tak ingin meleset, Puan pun melakukan kunjungan kerja ke Jatim, Surabaya. Hal itu untuk memastikan vaksin yang dialokasikan benar sampai ke masyarakat Jatim.
“Saya ingin melihat langsung proses vaksinasi itu,” kata Puan seusai meninjau proses vaksinasi di Gelora Sepuluh Nopember, Surabaya pada tanggal 8 Juli 2021 kemarin.
Tak hanya melihat secara langsung, Puan berbincang dengan beberapa warga yang hendak divaksin. Salah satunya Wandany Purwo Asih, warga Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Surabaya.
Selain Jawa Timur, Puan juga memberikan 20.000 dosis vaksin Covid-19 untuk warga Jawa Tengah di Solo, Boyolali, Sukoharjo, dan Klaten, dalam rangka peningkatan ketersediaan dan percepatan distribusi vaksin ke daerah.
Pada Sabtu (12/6/2021), Puan meninjau proses vaksinasi kepada masyarakat di Balai Kota Solo. Di lokasi tersebut, vaksin diberikan kepada 690 orang diantaranya guru, warga lanjut usia, difabel, pedagang kaki lima, pelaku pariwisata, pekerja media, dan masyarakat lainnya.(*)