Editor: Totok Waluyo | Reportase: Rizka Septiana
Jakarta, Porosinformatif | Virus Covid-19 tak pandang usia. Virus tersebut mampu menularkan kepada siapapun, termasuk anak-anak.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, per 16 Juli 2021 virus korona telah menginfeksi 351.336 anak (usia 0-18 tahun). Jumlah itu setara 12,8% dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah anak yang menderita Covid-19, sebanyak 777 anak telah meninggal dunia.
Persentase angka kematian tertinggi berada pada kelompok usia 0-2 tahun, diikuti kelompok usia 16-18 tahun dan usia 3-6 tahun. Ada lima provinsi dengan jumlah kasus tertinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Lantas, apa yang harus dilakukan bagi orangtua? Berikut tips melindungi anak dari paparan Covid-19.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah hindari keramaian. Kamu dapat menjaga anak dengan menghindarkan mereka dari keramaian. Upayakan agar anak tidak berada di tempat yang ramai.
Kedua adalah menjaga jarak dengan orang lain. Ingat, tak hanya orang lain saja, ajari anak untuk menjaga jarak dengan anggota keluarga lain yang sempat kontak dengan penderita Covid-19. Upayakan agar anak tidak mendekat atau bahkan melakukan interaksi.
Selanjutnya selalu gunakan masker. Kamu bisa imbau anak untuk menggunakan masker ketika keluar atau berada di dalam rumah. Selain itu, selalu ajarkan anak untuk mencuci tangan. Ajari bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Kemudian, cara menjaga kesehatan anak saat pandemi Covid-19 mengonsumsi makanan bergizi. Pola makan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.
Anak-anak harus memiliki pola makan seimbang dan kaya nutrisi untuk perkembangannya. Sebisa mungkin, hindari menyertakan makanan tinggi gula, garam, lemak, pengawet, dan tepung olahan. Tingginya gula dalam makanan dapat menyebabkan hiperaktif dan sulit memusatkan perhatian.
Terakhir adalah ajak anak untuk tidur cukup. Kualitas tidur yang cukup dapat membuat otak berfungsi lebih baik keesokan harinya. Idealnya, anak-anak tidur setidaknya delapan hingga 10 jam tidur, tergantung usianya. Waktu tidur yang cukup membuat tubuh dan otak anak dapat berfungsi dengan baik.
Orangtua juga perlu menerapkan protokol sleep hygiene agar anak mendapatkan kualitas tidur lebih baik tanpa gangguan. Caranya, pastikan tidak ada suara keras dalam kamar tidur.
Menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada anak di Indonesia sekitar 11-12 persen.
“Ini termasuk kasus Covid-19 anak yang tertinggi di dunia. Masalahnya, jumlah kematian anak balita selama pandemi meningkat hampir 50 persen. Setidaknya ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan keprihatinannya atas banyaknya korban Covid-19 dari kalangan ibu hamil dan anak. Muhadjir mengimbau masyarakat untuk menjaga diri sendiri dan lingkungan dengan selalu terapkan protokol kesehatan.
“Saya terus terang akhir-akhir ini sangat prihatin karena banyak sekali korban Covid-19 baik dari korban sakit maupun meninggal, itu terjadi pada perempuan, khususnya ibu hamil dan anak,” ujar Muhadjir
Muhadjir mengharapkan masyarakat untuk membangun sense of crisis terhadap pandemi Covid-19 sebagai ancaman nyata yang belum ditemukan penanganannya.
Oleh karenanya, dia meminta masyarakat tidak lengah dan menyepelekan infeksi virus tersebut. Muhadjir mengakui, pada awalnya dia mengira Covid-19 akan memilih-milih sasarannya, dan itu tidak termasuk anak-anak dan ibu hamil.
Percepatan Vaksin
Menurut Ketua DPR RI, Puan Maharani, percepatan vaksinasi bagi orang tua bisa menjadi solusi melindungi anak dari Covid-19. Pasalnya, belum ada vaksin untuk anak-anak Indonesia di bawah 12 tahun, maka para orang tua harus melindungi buah hatinya dengan meningkatkan imunitas anak dan menjaga protokol kesehatan di lingkungan rumah.
“Sementara ini jangan bawa anak-anak makan di luar atau berkunjung ke keluarga lain. Orang tua juga kalau habis keluar rumah wajib membersihkan diri sebelum memeluk dan mencium anak-anaknya,” kata ibu dua anak ini.
Soal vaksinasi anak 12-17 tahun yang sudah berjalan, Puan juga meminta proses tersebut dipercepat agar target vaksinasi 26,7 juta anak remaja bisa selesai akhir 2021 nanti.
“Di sinilah perlu peran orang tua agar turut membawa anak remajanya saat mau divaksin. Kalau orang tuanya sudah duluan divaksin, agar menyempatkan waktu mendampingi anak-anaknya ke tempat vaksin,” ajak Puan.(*)