Fakta-Fakta Tentang PON XX Papua 2021 yang Perlu Kamu Tahu

Editor: Totok Waluyo | Reportase: Rizka Septiana

Jakarta, Porosinformatif | Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 15 Oktober 2021, setelah tahun kemarin sempat mengalami penundaan. Meskipun kondisi pandemi belum usai, Presiden Joko Widodo memastikan ajang ini tetap terlaksana sesuai rencana.

Terlebih lagi, berkaca pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo kemarin yang ternyata bisa membangkitkan semangat warga Indonesia. Harapannya, PON bisa lebih memberikan energi untuk bangkit, sekaligus menjadi momentum pemulihan ekonomi.

Persiapan pun dilaporkan hampir rampung di beberapa venue pertandingan. Ditambah dengan sosialisasi dan percepatan vaksinasi, terutama di Papua, pelaksanaan PON XX seyogyanya akan berjalan tanpa hambatan berarti, meskipun dalam kondisi pandemi.

Nah, apa saja yang perlu diketahui sebelum menyambut pesta olahraga nasional yang diselenggarakan empat tahun sekali ini?

Beragam Cabang Olahraga

Ketua Panwasrah PON XX yang juga Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengatakan, PON XX Papua akan mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin cabang olahraga, 679 nomor pertandingan/perlombaan, dan 6.484 orang kuota atlet.

Menurut Bidang Pertandingan PB PON Papua Olof Monim, total peserta dan perangkat pertandingan PON yang akan datang ke Papua diperkirakan sebanyak 21.338 orang.

Dia mengatakan, mereka akan tersebar berdasarkan cabang olahraga di masing-masing klaster, yakni klaster Kota Jayapura, klaster Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.

Olof Monim menjelaskan, klaster Kota Jayapura akan mempertandingkan 15 cabang olahraga dengan 21 nomor disiplin. Kemudian, klaster Kab Jayapura mempertandingkan 14 cabang olahraga dan 22 nomor disiplin.

Sementara itu, Klaster Mimika mempertandingkan 9 cabang olahraga dan 12 nomor disiplin, sedangkan klaster Merauke 6 cabang olahraga dan 6 disiplin.

Logo dan Maskot

Logo PON XX Papua 2021 mewakili beberapa elemen penting, yakni Stadion Bangkit Papua yang merupakan kebanggaan Papua sebagai stadion termegah serta sebagai simbol wadah pemersatu. Sedangkan bentuk segitiga menjulang atau gunung menyiratkan Papua yang memiliki sumber daya alam melimpah.

Selain itu, dalam logo tersebut memasukkan unsur motif khas yang mewakili keragaman budaya dengan bentuk khas dari ukiran Papua. Dalam logo juga terdapat tiga lingkaran yang mewakili logo KONI sebagai wadah induk olahraga Indonesia.

Tak hanya itu, tiga lingkaran juga memiliki arti prestasi dan solidaritas akan menjadi pemersatu rakyat dalam olahraga akan tetap kokoh dan abadi bila didasari prinsip yang berkebangsaan satu, berbahasa satu dan bertanah air satu.

PON XX juga memiliki maskot, salah satunya bernama “Kangpho”. Menariknya, nama ini berasal dari spesies hewan Kangguru Pohon Mantel Emas atau Dendrolagus pulcherrimus, yang hidup di Papua.

Maskot ini seakan menyatakan bahwa kangguru yang selama ini populer sebagai satwa khas Australia, ternyata hidup pula di Tanah Air.

Maskot itu juga terlihat mengenakan penutup kepala yang memadukan bentuk gunung dan nyala obor. Api obor ini menunjukkan semangat yang kuat dan menyala-nyala bagai api untuk bertanding merebut prestasi dengan menjunjung tinggi sportifitas.

Sementara itu, gambar gunung ternyata mewakili puncak salju yang merupakan lambang khas pegunungan Papua. Warna kuning keemasan dipilih sebagai lambang kejayaan hasil

Venue skala internasional

Istora Papua Bangkit diklaim sebagai yang terbesar di Indonesia. Bahkan melebihi kemegahan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Beberapa venue-nya juga mengantongi standar internasional.

Salah satunya, venue Akuatik PON XX Papua resmi mendapatkan pengakuan federasi olahraga renang dunia (FINA) dengan mengantongi sertifikat internasional.

Dibangun di atas lahan seluas 28.000 meter persegi dengan luas bangunan 17.783 meter persegi, venue ini disiapkan untuk menggelar pertandingan cabang olahraga Akuatik seperti renang, polo air, dan loncat indah.

Venue Akuatik ini juga dilengkapi dengan fasilitas kolam renang yang sesuai standar FINA. Selain itu, sirkulasi kolamnya juga menggunakan teknologi canggih, menggunakan sistem filtrasi dan smart control.

Tak hanya akuatik, venue olahraga hoki luar ruangan (hockey outdoor) juga sudah mendapatkan sertifikasi Federasi Hoki Internasional (FIH). Arena outdoor dibangun dengan luas bangunan 18.807 meter persegi dan berkapasitas 1.250 kursi.

Ada juga Stadion Utama Lukas Enembe yang memiliki fasilitas berstandar internasional berikut sarana pendukung lapangan latihan atau pemanasan dan area parkir.

Bahkan, bangunan Istora Papua Bangkit telah meraih 3 penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk tiga kategori sekaligus.(*)