Melihat Lebih Dekat Tentang Pancasila untuk Menghadapi Pandemi

Editor: Totok Waluyo | Reportase: Rizka Septiana

Jakarta, Porosinformatif | Pancasila merupakan ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang memberikan dasar filosofi, dan nilai-nilai bagi kita semua.

Saat pandemi ini, Pancasila bisa menjadi landasan agar kita bisa bertahan dengan kondisi saat ini. Dari Pancasila, lahirlah gerakan-gerakan gotong royong, gerakan-gerakan untuk membantu relawan-relawan yang terjadi di sekitar kita.

Mulai dari tingkat keluarga, RT/RW, dari pemerintah kota, sampai tingkat nasional dan ini bisa menjadi sebuah hal yang masuk dalam teks yang dibahas dalam pembelajaran sangat relevan, sangat bermakna.

Menggerakkan kebaikan di hati tiap orang untuk membantu melalui donasi dengan kekuatan media sosial, membuat pembelajaran project-based learning dan ujung-ujungnya memberi donasi kepada orang-orang yang tertimpa bencana COVID.

Bisa dibilang, Pancasila hadir sebagai ruh kepribadian bangsa yang mengingatkan, bahwasanya bangsa Indonesia tetap harus bekerja sama serta bersatu.

Pandemi Covid-19 merupakan kewajiban bersama seluruh bangsa Indonesia agar kita mampu mengembalikan kondisi negara untuk menjalankan kehidupan bernegara kembali setelah berjuang melawan pandemi.

Kunci dalam menghadapi sebuah masalah hakikatnya adalah bersatu tanpa memandang perbedaan antargolongan. Menyalahkan pemerintah tentu bukan salah satu bagian dari karakter pribadi bangsa Indonesia, karena sejatinya prinsip dari implementasi Pancasila adalah menemukan solusi melalui kerja sama bangsa Indonesia.

Pentingnya pemahaman implementasi nilai-nilai Pancasila terhadap masyarakat diperlukan untuk meyakinkan masyarakat, bahwa mengurangi berpergian keluar rumah untuk mencegah kontak fisik merupakan salah satu hal yang termasuk mengimplementasikan nilai Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara tidak bisa dilepaskan dalam aktivitas masyarakat, karena nilai yang terkandung di dalamnya merupakan sifat bangsa Indonesia.

Lihat saja, pada sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna adanya keyakinan akan keberadaan Tuhan YME yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Melalui kejadian pandemi corona ini, kita tersadarkan adanya sebuah relasi antara Tuhan YME, manusia dan alam semesta.

Selain itu, pada Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memberikan makna bahwa setiap manusia adalah makhluk yang beradab yang perlu diakui dan diperlakukan sesuai harkat dan martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan YME, memiliki derajat, hak dan kewajiban yang sama. Setiap manusia dilengkapi dengan olah pikir, rasa, karsa, dan cipta.

Melalui hal itu, manusia membangun budaya, nilai-nilai dan norma-norma yang dijadikan landasan untuk bersikap dan bertingkah laku di masyarakat.

Dalam situasi pandemi corona ini tentu aspek kemanusiaan pada sisi kesehatan, ekonomi, sosial, agama, hukum, budaya dan lain sebagainya sangatlah perlu menjadi perhatian dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara dan relasi sesama manusia yang berujung pada rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Menurut Sonny Harry B Harmadi mengatakan, pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi kunci bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi dan mengakhiri pandemi COVID-19.

“Terus tingkatkan iman sebagai makhluk yang lemah di tengah pandemi ini agar tetap kuat dan optimis, sembari meminta pertolongan pada Tuhan yang Maha Esa,” kata Sonny Harry B Harmadi seperti dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 merupakan langkah kemanusiaan yang adil dan beradab, sesuai dengan pengamalan sila kedua.

“Kesadaran setiap individu untuk melaksanakan protokol kesehatan untuk saling melindungi juga merupakan perwujudan kemanusiaan yang adil beradab,” ucapnya.

Pandemi ini, lanjut dia, juga hanya bisa diatasi dengan semangat persatuan, saling tolong menolong, saling menguatkan dan mendukung satu sama lain, tanpa memandang perbedaan, dalam persatuan Indonesia.

“Dukung dan terus percaya bahwa pemerintah akan terus menerus melakukan upaya terbaik untuk melindungi segenap rakyat Indonesia dan tidak membedakan satu dengan lainnya. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” katanya.

Ia meminta agar masyarakat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengamalkan Pancasila dalam tindakan, bergotong royong untuk melawan pandemi COVID-19.

Secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengharapkan bahwa semangat Hari Lahir Pancasila dapat membuat masyarakat semakin tangguh melawan dan bangkit dari pandemi COVID-19.

“Sila dari Pancasila merupakan sendi diri kita berbangsa yang tentunya menjadi semangat untuk kita semakin tangguh melawan dan bangkit dari pandemi,” ujarnya.

Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momentum untuk membangun kembali kebersamaan, gotong royong serta optimisme rasa kebangsaan di masa pandemi COVID-19.

“Sesuai tema tahun ini dengan semangat Pancasila kita ke luar bersama dari pandemi ini,” ucapnya.(*)