Pentingnya Menjaga Kesehatan Organ Hati

Oleh: dr. Anggi Harvia K.

Hati (liver) merupakan organ tubuh terbesar manusia, terletak di bagian kanan atas perut dan terlindungi oleh tulang rusuk serta diafragma.

Hati memiliki peranan penting pada sistem pencernaan makanan, detoks tubuh dari zat beracun, hingga membantu proses pembekuan darah.

Penyakit liver merupakan istilah yang digunakan ketika hati mengalami gangguan, sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Seiring berjalannya waktu, kerusakan hati dapat berdampak luka pada jaringan (sirosis), yang dapat menyebabkan gagal hati.

Gagal hati merupakan suatu kondisi yang dapat mengancam nyawa. Deteksi dini dan penanganan yang tepat perlu dilakukan guna mencegah risiko komplikasi serius.

Peran hati di dalam tubuh:

  1. Membantu proses pembekuan darah
  2. Metabolisme protein,

Hati menghasilkan asam amino untuk menyusun protein yang penting untuk melawan infeksi, serta membersihkan amonia yang merupakan produk pembuangan dari metabolisme protein dan beracun bagi tubuh.

  1. Metabolisme lemak,

Hati menghasilkan empedu dan kolesterol yang berfungsi mencerna dan sebagai transportasi lemak dalam tubuh.

  1. Metabolisme hemoglobin,

Hemoglobin merupakan komponen pembentuk sel darah merah, sehingga sel darah merah dapat berfungsi dengan normal.

Hati menyimpan zat besi sebagai bahan baku pembentuk hemoglobin dan membersihkan bilirubin yang merupakan produk buangan dari metabolisme hemoglobin atau sel darah merah. Bilirubin yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi kekuningan.

  1. Metabolisme obat-obatan dan racun,

Hati membuat obat-obatan yang kita konsumsi berubah dari zat aktif menjadi zat yang tidak aktif. Kemudian, membersihkannya juga dari dalam tubuh, sehingga dapat dibuang melalui urine atau feses. Salah satu zat yang dimetabolisme oleh hati adalah alkohol.

  1. Metabolisme karbohidrat,

Hati merupakan tempat menyimpan gula, sehingga turut membantu menjaga keseimbangan gula dalam darah.

Gejala gangguan hati

Sebagian besar gangguan hati tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala biasanya baru muncul ketika gangguan hati sudah memasuki tahap lanjut atau bahkan saat kondisi hati sudah rusak parah.

Ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat gangguan hati, di antaranya: warna kulit dan mata menjadi kuning, kulit terasa gatal dan mudah memar, cepat lelah, urine berwarna gelap, feses berwarna pucat, perut bengkak dan nyeri, pusing dan muntah, nafsu makan hilang, kaki dan pergelangan kaki bengkak.

Penyebab gangguan organ hati:

• Infeksi,
Parasit dan virus dapat menginfeksi hati, menyebabkan peradangan dan dapat mengurangi fungsi hati. Virus yang menyebabkan kerusakan hati dapat tersebar melalui darah atau air mani, makanan atau air yang terkontaminasi, atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Jenis infeksi hati yang paling umum adalah seperti virus hepatitis A, B, dan C.

• Sistem kekebalan tubuh yang abnormal, Penyakit dimana sistem kekebalan tubuh dapat menyerang bagian tubuh tertentu dan dapat mempengaruhi fungsi hati.

• Faktor genetik,
Gen abnormal yang diwarisi dari salah satu atau kedua orang tua dapat menyebabkan berbagai zat yang terbentuk di hati sehingga dapat mengakibatkan kerusakan hati.

• Kanker hati,
• Penyebab lain seperti konsumsi alkohol yang berlebihan dan terdapat akumulasi lemak pada hati.

Faktor risiko gangguan hati:

• Konsumsi alkohol berlebihan atau sudah mengalami kecanduan alkohol,
• Menggunakan jarum suntik secara bersama-sama,
• Memiliki tato atau tindikan,
• Terpapar oleh cairan tubuh atau darah dari penderita,
• Melakukan sex bebas tanpa menggunakan pengaman seperti kondom,
• Terpapar oleh senyawa kimia atau toksin,
• Memiliki riwayat penyakit diabetes,
• Mengalami obesitas,
• Memiliki kandungan trigliserida yang tinggi pada darah.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

Batasi Konsumsi Lemak
Hal yang pertama harus dilakukan adalah hindari makanan cepat saji untuk tetap menjaga agar liver tetap dalam kondisi yang baik.

Kamu juga diharuskan untuk mengontrol berat badan secara rutin, karena obesitas dapat menimbulkan diabetes dan dapat menjadi pemicu penyakit hati. Hal ini juga dapat mengurangi fungsi hati melalui akumulasi lemak dalam tubuh:

Hindari Konsumsi Alkohol
Liver berfungsi untuk menyaring racun dari tubuh. Namun, fungsi hati ini bisa terganggu bila seseorang aktif dalam mengkonsumsi alkohol, terutama dalam jumlah yang banyak.

Terapkan Aturan Hidup Bersih
Biasakan untuk selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, serta setelah dari toilet. Jangan minum air dari peralatan yang telah digunakan oleh orang lain sebelum dicuci dengan bersih.

Hindari Lingkungan yang Beracun
Hati bertugas untuk menyaring zat-zat berbahaya bagi tubuh. Namun, jika kapasitasnya sudah penuh, hati bisa tidak berfungsi menjadi filter. Kurangi paparan terhadap polutan umum, seperti asap rokok atau asap cat.

Lindungi Diri dari Virus
Untuk menghindari penyakit ini, kamu harus mengambil langkah untuk memproteksi diri sendiri dari benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi tersebut. Misalnya seperti, hindari jarum suntik bekas pakai dan gunakan pengaman saat berhubungan intim.

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up secara rutin ke dokter guna memastikan fungsi hati tetap baik.

Jangan mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan liver, karena liver sangat berpengaruh pada metabolisme tubuh. Fungsi hati yang terganggu bisa berdampak pada terganggunya fungsi organ tubuh lainnya.

Organ hati yang sudah sakit parah bisa saja rusak secara permanen sehingga tidak bisa kembali sehat seperti semula. Itulah sebabnya penting bagi Anda untuk senantiasa menjaga kesehatan hati dan melakukan berbagai langkah pencegahan penyakit hati di atas.

Jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi terkena penyakit hati atau sudah mengalami gejala penyakit hati, seperti kulit dan mata kuning, perut membengkak, mudah lelah, atau sering terkena infeksi, segeralah periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.
(*)