Editor: Totok Waluyo | Reportase: Didik Harmadi
Malang, Porosinformatif | Gelaran pameran seni rupa merupakan bagian proses budaya yang mentranformasikan berbagai gagasan maupun nilai dalam peristiwa apresiasi.
Situasi pandemi yang berangsur membaik dengan menurunnya status level PPKM di kota Malang, kegiatan berkesenianpun mulai bergeliat.
Sebelas Seniman Jawa Timur menggelar Pameran Seni Rupa bertajuk Spirit From The East #2, mulai tanggal 25 September-2 Oktober 2021 bertempat di Gedung Dewan Kesenian Malang Jl. Majapahit No 3 Klojen-Malang dengan melakukan protokol kesehatan ketat.
Dinamika menjadi suatu keniscayaan, demikian pula perjalanan seni rupa mengalami pergerakan dan pergeseran seiring perubahan jaman, kata Setyoko, Inisiator Pameran.
“Tajuk Spirit From The East 2 adalah suatu semangat yang sama, energi yang sama, mengambil spirit ketimuran, baik dari gagasan, suasana, keruangan, filosofi maupun ekologi di mana kami tinggal. Nilai-nilai ketimuran yang menjadi dasarnya,” tegasnya.
Lebih dalam dirinya menjelaskan, kenapa harus di Kota Malang?
“Pemilihan kota Malang sebagai titik awal Pameran Seni Rupa Spirit From The East 2, dikarenakan kota Malang memiliki iklim apresiatif yang aktif-kritis, sebagai kota pendidikan serta adanya kemajemukan,” imbuhnya.
Pameran yang merupakan ajang pertemuan dan gelaran karya para perupa ini, diikuti para seniman dari lima kota, seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Batu, dan Tulungagung.
Amdo Brada, Anthony Wibowo, Beny Dewo, Hendung Tunggal Jati, Nurali, Setyoko, Slamet Henkus, Sugiyo, Widji Paminto Rahayu, Widodo Basuki, dan Yon Wahyuono.
“Inilah nama kesebelas seniman, peserta pameran seni rupa,” jelas Setyoko.
Sementara, dalam pemaparannya, Agung Purnomo, penulis yang sekaligus team worker pameran menerangkan, para seniman Spirit From The East #2 ingin menunjukan kehadirannya sebagai agen dalam merespon berbagai persoalan di lingkungan dengan sentuhan dan sudut pandang timur.
“Tentunya dalam karya-karya ini banyak sekali mengandung pesan kehidupan,” jelas Agung.
Agung menilai, Spirit From The East #2 dan karya-karya yang ditampilkan setidaknya merupakan pesan yang tersirat bahwa nilai-nilai falsafah, budaya, seni, dan alam memiliki daya tarik artistik dan daya tarik intuisi dalam penciptaan atau eksplorasi karya seni yang luar biasa.
Sementara di tempat yang sama, Anthony Wibowo, seniman asal Malang yang ikut berpartisipasi memamerkan 3 karya tematiknya yang berjudul Di mana Engkau, Bidadari Menunggu dan Ndandani Wayang Rusak, mengapresiasi karya seni dari semua peserta.
Dirinya berujar, sebuah karya itu adalah sebuah hasil pembacaan dan merupakan pertanggungjawaban.
Ditanya terkait proses kreatifnya dalam menciptakan karya dengan spirit timur, dirinya menjawab prinsipnya proses kreatif itu bersifat personal, tidak bisa diwariskan, tetapi baginya ada conditio sine qua non yang harus dimiliki.(*)