Oleh: dr. Anggi Harvia K.
Sindrom metabolik adalah sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan. Gangguan itu meliputi peningkatan tekanan darah tinggi, penumpukan lemak di perut, serta kenaikan kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida.
Seseorang dikatakan terkena sindrom metabolik jika mengalami sedikitnya tiga dari lima kriteria yaitu hipertensi, hiperkolesterolemia, trigliserida tinggi, diabetes, dan obesitas sentral.
Menurut International Diabetes Federation tahun 2006, terdapat 25% populasi dewasa di dunia menderita sindrom metabolik dan hal tersebut mengakibatkan 3 kali lebih berisiko terkena serangan jantung atau stroke.
Gejala Sindrom Metabolik
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sindrom metabolik merupakan sekumpulan gangguan yang terjadi bersamaan.
Oleh karena itu, gejala yang muncul adalah gejala dari kelima kondisi tersebut. Gejala-gejala tersebut meliputi:
• Perut membuncit
• Bengkak pada kaki
• Jantung berdebar-debar
• Sering merasa haus dan lapar
• Frekuensi buang air kecil meningkat
• Tubuh mudah lelah
• Penglihatan buram
• Penyembuhan luka melambat
• Sering kesemutan
• Sakit kepala
• Pegal-pegal
• Sesak napas
Sering kali seseorang tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami sindrom metabolik, karena gejalanya tidak muncul atau dianggap sesuatu yang biasa terjadi.
Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Metabolik
Penyebab sindrom metabolik belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa sindrom metabolik dipengaruhi oleh penurunan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin, yaitu hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah. Pada kondisi ini, efektivitas hormon insulin jadi menurun.
Diagnosis Sindrom Metabolik
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis gejala yang dialami pasien, antara lain gejala diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Dan dilakukan pemeriksaan fisik dengan mengukur lingkar pinggang dan tekanan darah pasien, serta menjalankan tes darah untuk memastikan diagnosis.
Seseorang dapat dikatakan menderita sindrom metabolik bila memiliki sedikitnya 3 dari 5 kriteria berikut:
Pencegahan Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat sehari-hari.
Hal-hal yang dapat dilakukan yaitu:
• Berolahraga minimal 30 menit setiap hari
• Menurunkan berat badan sampai mencapai berat badan ideal
• Penuhi asupan gizi seimbang, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran
• Membatasi asupan garam, gula, lemak jenuh, dan minuman beralkohol.
• Berhenti merokok
• Mengelola stres dengan baik.
• Tetap aktif bergerak
• Perbanyak minum air putih
Komplikasi Sindrom Metabolik
Pada jangka panjang, kejadian sindrom metabolik dapat berisiko terserang komplikasi serius seperti stroke dan penyakit jantung. Kedua komplikasi tersebut dipicu oleh proses aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah. Aterosklerosis membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras, hingga tersumbat.
Kapan harus ke dokter
Periksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah Anda secara berkala, meskipun tidak ada gejala hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Jika Anda didiagnosis menderita salah satu dari ketiga kondisi tersebut, periksakan diri ke dokter secara rutin untuk memantau perkembangan penyakit sehingga masing-masing penyakit dapat terdeteksi sejak dini, guna mengevaluasi pengobatan, serta untuk mencegah munculnya komplikasi.(*)