Meski Masa Pandemi, Ini Upaya 2 UMKM Binaan Bank Indonesia

Editor: Totok Waluyo | Reportase: Totok Waluyo

Buleleng, Porosinformatif | Masa pandemi merupakan masa prihatin bagi sebagian besar masyarakat terlebih para pelaku usaha di bidang apapun.

Memaksa merumahkan pekerja, hingga harus menutup usaha sementara karena biaya operasional tidak sebanding dengan income atau pendapatan.

Tak terkecuali 2 UMKM binaan Bank Indonesia Provinsi Bali, Pagi Motley dan Tenun Artha Dharma Buleleng.

Kedua UMKM yang sebagian besar bahan baku memanfaatkan alam dalam pewarnaannya ini, sepakat bahwa untuk bertahan mereka harus berinovasi dan memanfaatkan peluang.

Kepada 31 media yang diusung Bank Indonesia dalam acara Capacity Building selama 3 hari ini, I Made Andika Putra pemilik perusahaan pencelupan dan pewarnaan alami Pagi Motley mengatakan, untuk bertahan di era digitalisasi ini adalah dengan mengupayakan branding dan penjualan melalui online.

Seperti melalui media sosial Instagram maupun Facebook.

Ketut Rajin, Founder Artha Dharma

Sedangkan Founder perusahaan tenun Artha Dharma, Ketut Rajin menegaskan, hingga kini dirinya masih mempekerjakan 88 orang di masa pandemi.

Menurutnya, awal usaha dirinya beserta sang istri hanya ingin melestarikan kain tenun warisan leluhur.

Namun seiring banyaknya permintaan, kini Artha Dharma juga menyediakan jenis kain Songket, Endek Pelangi, Endek Sutra, Endek Jumputan, Endek Metris, Selendang, dan Kebaya dengan sasaran warga lokal dan internasional.(*)