Editor: Totok Waluyo | Reportase: Totok Waluyo
Denpasar, Porosinformatif | Memasuki usia ke-16 tahun Korlap King Cobra Laskar Bali Shanti mendapat apresiasi Ketua Dewan Pembina Laskar Bali Shanti (LBS) AA Suma Widana alias Gung Suma, sekaligus mengajak seluruh simpatisan LBS untuk merubah mindsetnya.
Dikatakannya, LBS ini bukanlah Laskar Bali seperti dahulu. Sekarang lebih kepada pengabdian kepada bangsa dan negara, khususnya Bali sendiri.
Sudah tidak zamannya bermain kekerasan. Apalagi sekarang di dalam penamaan organisasi sudah ada kata ‘Shanti’ yang berarti kedamaian sempurna.
“Jadi mulai hari ini, laskar Bali bukanlah tempatnya orang yang berbuat anarki. Namun lebih kepada sosialis,” tegas Jik Suma saat memberikan sekilas sambutan di acara HUT ke-16 Korlap King Cobra di Monang-maning Denpasar, Minggu (14/11/2021).
Ia menambahkan, apalagi LBS ini sudah diakui keberadaannya di Kemenkumham.
“Bisa dikatakan LBS adalah ormas di Bali yang disiplin. Bahkan simbol trisula juga sudah di hak patenkan,” ujarnya seraya mengajak kepada seluruh anggota untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Di tempat yang sama, Yoga selaku Sekretaris Umum LBS sepakat dengan apa yang disampaikan Dewan Pembina dalam sambutannya.
Yoga menegaskan, organisasi kemasyarakatan yang dulu bernama Laskar Bali sudah tidak ada. Karena sekarang sudah berganti nama menjadi Laskar Bali Shanti.
“Prinsip kami sekarang cenderung ke religius sosialis mas,” tandasnya.
Ormas yang dulu identik kekerasan, sekarang sudah disulap menjadi pengabdi bangsa. Salah satunya dengan rutinnya mengadakan donor darah yang bekerja sama dengan PMI Provinsi Bali.
Menurutnya, ormas LBS sekarang lebih bersinergi dengan aparat Kepolisian, TNI bahkan Pecalang.
“Kami lah garda terdepan dalam menciptakan suasana aman dan nyaman di Bali mas. Jadi jika ada anggota berbuat tidak benar, kami tidak langsung keluarkan keanggotaannya. Sekarang lebih kepada pembinaan karakter, terutama sikap bela negara,” terangnya.
Sementara Dek Kuncir, Ketua Korlap King Cobra DPC LBS Denpasar menyatakan siap perintah atas wejangan dari Dewan Pembina maupun dari Sekum LBS.
Ia tidak menampik, bahwasanya dalam setiap perubahan pasti berat dilakukan di awal. Namun seiring jalannya waktu, akan menjadi suatu kebiasaan.
“Kami sebagai bagian keluarga besar LBS sepakat untuk menjaga Bali dari ancaman baik dari dalam maupun dari luar,” pungkasnya.(*)