Ciptakan Profil Pelajar Pancasila, SMP N 2 Buduran Ikuti Program Sekolah Penggerak

Editor: Totok Waluyo | Reportase: Indar Sabri

Surabaya, Porosinformatif | Ratusan siswa SMP N 2 Buduran geruduk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur pada hari Senin (15/11/2021) kemarin.

Sebanyak 144 siswa yang didampingi beberapa perwakilan guru, hadir guna mengikuti Program Sekolah Penggerak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan mengacu pada visi sekolah penggerak yaitu mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

“Salah satu program yang telah direncanakan pada semester tahun ini dengan tema Suara Demokrasi,” jelas M. Fajar Sidiq, S.Pdi., M.Pdi selaku Penanggung jawab kegiatan dan sekaligus guru di SMP N 2 Buduran.

Ia menambahkan, Program Sekolah Penggerak ini bertujuan mewujudkan visi Pendidikan Indonesia maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

“Selain itu, program ini juga sesuai dengan merdeka belajar yang digagas Pak Menteri mas,” ujarnya.

Untuk peserta tidak tanggung-tanggung, sejumlah 2500 sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan SLB yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Di Kabupaten Sidoarjo sendiri tercatat 6 SMP Negeri mengikuti program sekolah penggerak, salah satunya adalah SMP Negeri 2 Buduran,” urai Fajar.

Disinggung kenapa harus ke KPU? Fajar menjelaskan, karena KPU merupakan tempatnya sumber belajar bagi para siswa.

“Relevan, komprehensif, bermakna dan sesuai dengan kehidupan nyata,” terangnya.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan ketat, diawali dengan pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan dan scan barcode peduli lindungi dan daftar hadir sebagai bentuk taat prokes.

Dewi selaku Koordinator Bagian Hukum, Teknis dan Humas KPU Provinsi Jatim memberikan apresiasi saat menyambut siswa dari SMP N 2 Buduran.

Bagaimanapun juga, menurut Dewi, KPU juga berkewajiban memberikan edukasi kepada semua elemen masyarakat tentang bagaimana pentingnya setiap warga negara menggunakan hak pilihnya dalam menentukan kemajuan Bangsa.

“Jadi program sekolah penggerak ini timingnya pas dengan tujuan KPU dalam hal mengedukasi masyarakat,” tegasnya.(*)