Editor: Redaksi | Reportase: Totok Waluyo
Gianyar, Porosinformatif | Putu Mira Adelya Sofyani siswi SMA N 4 Singaraja torehkan prestasi yang tidak hanya mengharumkan nama sekolah, namun juga Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali.
Predikat Foto Model Terbaik Indonesia kategori dewasa, Mira raih dalam ajang Peragawan/ Peragawati Foto Model Terbaik Indonesia Bali ke-41 di Ubud Bali.
Jika berbicara mengenai trend fashion di Indonesia, pastinya tidak terlepas dari nama-nama perancang busana dan juga peristiwa yang terjadi pada masa perkembangan trend fashion di Indonesia.
Selain itu, trend fashion juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan ekonomi yaitu fungsi yang menjelaskan tentang popularitas.
Namun beda dengan apa yang dilakukan Mira. Dirinya mengaku awal mengikuti agency Top Model Indonesia karena banyaknya waktu yang kosong.
“Atas dukungan dari orangtua, saya mengisi waktu itu dengan belajar model di sini om,” ujarnya melalui sambungan langsung telepon.
Upaya pun dirasanya tepat, karena dalam dunia modelling dirinya bisa mengekspresikan semua talentanya selama ini.
“Memang tidak mudah awalnya om. Tapi karena di Top Model Indonesia ini, tutornya memang benar-benar profesional dalam memberikan ilmunya, jadi tidak hanya saya saja, teman-teman yang lain bisa memahami bagaimana cara menjadi model profesional,” terang Mira.
Sementara Robby Maramis Ketua Umum penyelenggara saat dihubungi menyampaikan, Yayasan Pembina Peraga Mode Indonesia terus berinovasi mencari bibit-bibit baru dari kaum millenial Provinsi Bali.
“Mereka kami latih dan didik selama 11 bulan sebelumnya. Dan pada tanggal 28 November kemarin, lebih kurang 180 finalis dari seluruh Provinsi Bali kembali berlomba menjadi yang terbaik sesuai kriterianya,” terang Robby.
Tidak hanya cara berakting di depan kamera, Robby Maramis juga menekankan 5 Move On. Ia menamai “FROM ZERO BE COME SOMETHING ENCOURAGING”.
Yang pertama move on tinggalkan kenyamanan, move on kesadaran menangkap peluang “wadah” yang memanggil, move on meyakinkan diri, move on perlu berkumpul dan berada dalam komunitas/lingkungan yang baik untuk bergerak maju, serta move on untuk terus semangat “Prees On”.
Dari kelima move on tersebut, dirinya menegaskan, demi menggapai cita-cita, keinginan dan ambisi dalam hidup dan kehidupan tidaklah cukup kalau tidak memiliki VISI yang kuat untuk mencapai DESTINY (tujuan_red).
“Perlahan tapi pasti kami telah mengasah diri menjadi pribadi mandiri yang bercitra bersih. Demi meraih mimpi dalam hirarki hidup yang hakiki,” tutupnya.(*)