Turut Kembangkan Desa Wisata, Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar gelar Abdimas Terpadu di Kerambitan

Editor: Redaksi | Reportase: Totok Waluyo

Tabanan, Porosinformatif | Kembangkan potensi Desa Wisata melalui pelestarian lingkungan dilakukan Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar dalam rangkaian acara kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kesiut dan Desa Timpag, Kerambitan, Bali pada hari Sabtu (22/1/2022).

Dekan Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar, Dr. Ir. I Made Sastra Wibawa, M.Erg. mengatakan gelombang pariwisata itu sangat tinggi.

Disebutkannya, jika kondisinya pasang, semua akan menikmatinya dan juga pada saat surut semua masyarakat akan betul-betul merasakan dampaknya.

Dekan dan Kaprodi Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati saat memberikan bibit pohon kepada Perbekel Kesiut dan Perbekel Timpag disaksikan Camat Kecamatan Kerambitan. Foto: Porosinformatif

“Kegiatan yang dilakukan hari ini hanya berupa tentang pengolahan sampah, walaupun di desa ini permasalahan sampah tidak terlalu serius. Dan juga pelestarian lingkungan berupa penanaman pohon,” terang Sastra saat diwawancarai awak media di tempat acara.

“Seperti apa yang disampaikan dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah berbasis Sumber di desa/kelurahan dan Desa Adat,” imbuhnya.

Tidak hanya pengolahan sampah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga diwarnai dengan penandatanganan MoU antara Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan Perbekel Desa Kesiut dan Desa Timpag. Dan juga pemberian Peta Potensi Desa Wisata oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati kepada Perbekel Desa Timpag.

Sementara di tempat yang sama, Camat Kecamatan Kerambitan I Putu Adi Suprana, S.STP. sangat mengapresiasi, apalagi Unmas sudah ada kerja sama dengan Kecamatan Kerambitan.

“Kegiatan ini merupakan wujud implementasi program pengembangan salah satunya desa wisata. Kita rancang desa wisata sesuai potensi masing-masing desa,” terangnya.

“Harapannya dengan kegiatan ini, bisa memberikan masukan kepada masyarakat terkait pengembangan desa wisata,” harapnya.

Pihaknya mengajak kepada masyarakat yang tinggal di 15 desa yang ada di Kecamatan Kerambitan, menggarap potensi desa wisata ke depan. “Namun harus mengikuti aturan atau syarat yaitu desa harus bersih,” tegasnya.

Jadi lewat pendampingan dari kegiatan PKM ini, masyarakat mendapatkan literasi terkait pengelolaan sampah dan lingkungan lewat pembuatan biopori.

“Mudah-mudahan lewat Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar bisa memberikan SOP guna mengolah sampah plastik khususnya,” tutupnya.(*)