Editor: Redaksi | Reportase: Totok Waluyo
Jembrana, Porosinformatif | Bank Indonesia Provinsi Bali terus berupaya meningkatkan pengembangan UMKM daerah sesuai komoditas unggulan di daerah yang umumnya berupa sektor perikanan dan makanan minuman.
Melalui KTT Merta Abadi Melaya, UMKM binaan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala KPwBI Bali Trisno Nugroho melaporkan bahwa UMKM tersebut telah berhasil masuk ke dalam local value chain berupa kerja sama dengan POD Coklat.
Dikatakannya, bermodalkan kualitas biji coklat yang sangat baik, demand biji coklat KTT Merta Abadi telah melampaui kapasitas produksinya.
“Kami akan terus mendorong KTT Merta Abadi dapat menjadi agrowisata kakao ke depannya. Agar pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar juga ikut terdongkrak nantinya,” tegas Trisno Nugroho setelah melakukan prosesi pelepasan pengiriman kakao di halaman Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Senin (24/1/2022).
Pihaknya juga menyatakan, program besar ini bisa berjalan dengan baik, jika seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dan terpenting adanya dukungan dari pemerintah daerahnya.
Acara yang berlangsung juga dibarengi dengan panen perdana Udang Vaname oleh Gapokkan Kampung Vaname Mandiri Desa Budeng serta audensi program TP2DD dan TPID Kabupaten Jembrana.
Senada dengan apa yang disampaikan KPwBI Bali, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyatakan Kabupaten Jembrana akan terus meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di Pasar Internasional.
Berdasarkan laporan dari Sekda Kabupaten Jembrana, Kabupaten Jembrana memiliki lahan kakao sebanyak 75 hektar, namun baru terisi sebanyak 25 ribu pohon saja. “Kedepannya produktivitas kakao akan lebih kami optimalkan lagi,” jelasnya.
Kepeduliannya terhadap komoditas kakao ini, pihaknya buktikan dengan menghadirkan produk cokelat morning.
“Cokelat morning ini merupakan wujud menyapa tamu sekaligus memperlihatkan potensi alam di Kabupaten Jembrana ujung barat Bali, yaitu komoditi Kakao,” tegasnya.
Katanya, cokelat menjadi salah satu minuman sajian bagi tamu-tamunya yang datang ke Kabupaten Jembrana. “Hal ini untuk mengenalkan potensi cokelat yang kita miliki. Kita bangga, karena kualitas cokelat kita sudah diakui dan berkualitas baik,” ucap Bupati Tamba.
Lebih lanjut, Bupati Tamba mengatakan, selain produksi kakao yang sudah disediakan petani Jembrana, juga perlu dipikirkan pasca produksi dari sisi hilir, terutama turunan produk kakao seperti bubuk cokelat dan lainnya. Salah satunya melalui ajang cokelat morning ini untuk mengenalkan produk-produk UKM.(*)