Editor: Redaksi | Reportase: Totok Waluyo
Denpasar, Porosinformatif | Universitas Mahasaraswati Denpasar menggelar Webinar Inspirasi, Kebhinekaan dan Refleksi serta Pagelaran Budaya Nusantara dalam rangka penutupan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Tahun 2021/2022 bertempat di Aula SLU-A Denpasar, Sabtu (5/2/2022).
Kegiatan yang diikuti 350 peserta secara daring dan luring ini juga merupakan wujud implementasi dari program Kemendikbudristek yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. mengharapkan, seluruh mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar yang sebagian besar generasi millenial, senantiasa inisiatif dan inovatif dalam mengikuti perkembangan zaman.
Dirinya mengajak untuk berbangga menjadi Warga Negara Indonesia yang notabene negara dengan berbagai macam suku, budaya, agama, bahasa serta berjajar pulau-pulau namun tetap damai di dalamnya.
“Ada suatu negara dengan satu pulau, tapi di dalamnya tidak tenteram, tidak damai. Itulah hebatnya kebhinekaan di negara kita yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Oleh karenanya, melalui program pertukaran pelajar yang diikuti 114 mahasiswa dari 60 universitas, menurutnya bisa dijadikan bukti nyata bahwa Universitas Mahasaraswati Denpasar sangat responsif terhadap perkembangan yang dilakukan Kemendibudristek yaitu MBKM.
Dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, Universitas Mahasaraswati Denpasar berupaya untuk terus memberikan literasi kepada seluruh mahasiswanya agar memahami apa itu kebhinekaan dan bagaimana cara mengikuti perkembangan zaman di era teknologi informasi.
Materi Inspirasi diisi Wayan Andy Karyasa yang merupakan Ketua Yayasan Relawan Bali dan materi Kebhinekaan oleh Ida Panglinsir Agung Putra Sukahet, Ketua Majelis Desa Adat Bali dan diawali sambutan oleh Wakil Ketua Subpokja PMMDN Prof. Drs. YL Sukestiyarno, P.Hd. dengan memaparkan Evaluasi Pelaksanaan Program MBKM dan Tindak Lanjut.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan ketat ini diakhiri dengan Pagelaran Kebudayaan Nusantara oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas Mahasaraswati Denpasar.(*)