Editor: Redaksi | Reportase: Totok Waluyo
Tabanan, Porosinformatif | Selesai sudah kursus pelatih sepak bola berlisensi D Nasional digelar. Sebanyak 23 pelatih mengikuti pelatihan dari tanggal 21 hingga 27 Maret 2022 bertempat di Tabanan, Bali.
Selepas penutupan oleh Instruktur Coach Wolfgang Pikal kepada Porosinformatif mengatakan, kegiatan kursus pelatih ini memang intens diadakan oleh PSSI dalam hal ini ASPROV atau ASKAB.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu para pelatih sepak bola,” kata Coach Pikal mantan Asisten Coach Timnas era Coach Alfred.
Dalam sesi materi yang diberikan, Coach Pikal lebih menekankan kepada Sport For Development. Yaitu metode pelatihan yang mempunyai visi misi tidak hanya pengembangan teknik, namun juga pengembangan diri para pemain muda.
Dirinya menyadur dari statement Michel Sablon Ex-Dirtek Belgia yang menyebut, pada anak usia muda jangan dipaksa untuk menang. Jika hanya kemenangan atau juara yang dicari, maka perkembangan diri sang anak sebagai pemain pasti akan terabaikan.
“Disini jelas sekali, pada fase usia di bawah 15 tahun, jangan paksa anak untuk menang. Jika mereka sudah bermain bagus sesuai arahan pelatih maka menang itu anggap sebagai bonus,” ujarnya seraya menambahkan, dan jangan lupa sisipkan pesan moral kepada sang anak agar mereka akan selalu ingat, mana hal baik dan mana hal tidak baik bagi mereka.
Coach Pikal berharap, selepas para pelatih ini mengikuti program, para pelatih bisa mengimplementasikan ke SSB mereka sesuai Filanesia.
Sementara Johan Charles mantan Goal Keeper Semen Padang dan Persegi Bali FC ini mengungkapkan banyak terima kasih kepada panitia dan juga Coach Pikal.
Menurutnya, dirinya dan rekan pelatih partisipan kegiatan diibaratkan seperti gelas kosong. Namun setelah mengikuti pelatihan, ternyata banyak hal yang bisa menjadi literasi dalam melatih anak-anak di SSB.(*)