Desa Kukuh Wujudkan Desa Digital, Tangguh, dan Siaga Bencana melalui SIKADEK

Denpasar, Porosinformatif| Desa Kukuh Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan berkomitmen mewujudkan desa digital, tangguh, dan siaga bencana melalui sistem informasi kebencanaan Desa Kukuh (SIKADEK).

Hal ini disampaikan Ketua kegiatan pengabdian masyarakat Universitas Mahasaraswati I Dewa Gede Agung Pandawana, S.Kom., M.Si saat dihubungi Porosinformatif, Jumat (30/12/2022).

Didampingi Dr. Eng. I Gde Yudha Partama, S.Si., M.Si. dan Dewa Gede Agung Gana Kumara, S.Pd., M.Pd. selaku anggota kegiatan, Gede Agung Pandawana menerangkan, latar belakang tim pelaksana pengabdian melakukan pelatihan, pendampingan dan pembuatan aplikasi SIKADEK karena kondisi yang menimpa Desa Kukuh.

“Desa Kukuh ini termasuk ke dalam daerah rawan bencana terutama banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrim,” ujarnya.

Pada tahun 2020 hingga tahun 2022, disebutkan Desa Kukuh terdampak cuaca ekstrim di beberapa wilayah yang di mana didominasi oleh bencana banjir dan tanah longsor.

“Bencana banjir ini bahkan sempat merendam seluruh areal dari Pura Beji Batu Lampo, areal peternakan dan areal persawahan. Bencana tanah longsor terparah, terjadi pada tahun 2020, di mana bencana ini melanda pemukiman warga,” ungkapnya.

Pihaknya menambahkan, pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan Transfer Knowledge melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan, Technology Transfer (TT) melalui kegiatan participatory mapping, dan Difusi Ipteks melalui pembuatan EWS dan WebGIS berbasis aplikasi digital SIKADEK.

Di mana hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat ini sekaligus sebagai luaran sebagai nilai tambah dan keberdayaan mitra, di antaranya:

  1. Tersedianya informasi serta fasilitas pemetaan kebencanaan di Desa Kukuh meliputi Peta Rawan Bencana, Peta sebaran titik kumpul, dan Peta Jalur Evakuasi,
  2. Terbangunnya aplikasi SIKADEK sebagai bentuk mitigasi bencana untuk menciptakan desa sigap bencana yang aman bencana, sehingga diharapkan Desa Kukuh dapat menjadi Desa Digital Siaga Bencana,
  3. Peningkatan pengetahuan masyarakat terkait daerah dan lokasi rawan bencana, zona aman, jalur evakuasi, dan lokasi tempat pengungsian,
  4. Peningkatan kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan fitur kebencanaan yang ada di aplikasi SIKADEK,
  5. Peningkatan keterampilan masyarakat dalam penanganan kebencanaan dalam rangka mencetak masyarakat yang sigap bencana,
  6. Tersedianya fasilitas rambu-rambu kebencanaan yang diharapkan mampu menambah pengetahuan serta rasa aman masyarakat dalam menuju desa siaga bencana yang aman bencana.

Tidak hanya itu, kegiatan PKM ini juga diwarnai pelatihan dengan narasumber I Putu Dedy Rimbawan, S.Si., MAP. dari PMI Provinsi Bali terkait Pelatihan tentang Desa Wisata Sigap dan Aman Bencana dilanjutkan pemateri berikutnya oleh I Dewa Gede Agung Pandawana, S.Kom., M.Si. terkait Pelatihan dan Pemanfaatan Aplikasi Kebencanaan SIKADEK: Sistem Informasi Kebencanaan Desa Kukuh kepada masyarakat dan aparatur desa sebagai pengelola/admin aplikasi.

“Untuk memaksimalkan kegiatan pengabdian juga dilakukan penyerahan dan pemasangan fasilitas penunjang kebencanaan seperti palang informasi kebencanaan dan peralatan pertolongan kebencanaan (tandu, rompi pelampung, helm tubbing, tali karmantel, P3K kit) pada wilayah yang rawan bencana,” tuturnya.

Sementara, Perbekel Desa Kukuh I Nyoman Widhi Adnyana, S.Kom., M.Pd. juga menyambut baik dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Mahasaraswati Denpasar serta berharap kegiatan pendampingan ini dapat mengakselerasi terwujudnya Desa Kukuh sebagai desa tangguh dan sigap bencana sehingga dapat meminimalisir bahaya dari potensi bencana yang ada di Desa Kukuh.***