Prodi Sastra Inggris Unmas Denpasar berikan Pelatihan Bahasa Inggris kepada Kelompok Usaha Bersama dan Tenaga Kebersihan di DTW Jatiluwih

Tabanan, Porosinformatif| Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar kembali memberikan pelatihan Bahasa Inggris kepada Kelompok Usaha Bersama dan tenaga kebersihan di DTW Jatiluwih.

Koordinator program, I Made Perdana Skolastika mengatakan, menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris adalah syarat mutlak dalam pengembangan sebuah Kawasan wisata.

“Tidak hanya bagi para tour guide, petugas informasi atau mereka yang menjadi front-liner saja, semua pihak yang terlibat dalam pelayanan di daerah wisata hendaknya memiliki pengetahuan bahasa Inggris dasar yang membuat mereka mampu untuk berkomunikasi sederhana dan percaya diri ketika berhadapan dengan wisatawan asing,” ungkapnya kepada Porosinformatif.

Kegiatan PKM kali ini, menurutnya memiliki tujuan untuk mengembangkan daya tarik wisata dan daya jual DTW yang terkenal dengan sawah teraseringnya tersebut. Salah satunya adalah pelatihan Bahasa Inggris.

“Hal ini dilakukan berdasarkan identifikasi bahwa segmen komunitas ini memiliki penguasaan bahasa Inggris paling lemah,” ujarnya menambahkan.

Kegiatan yang dimulai pada tanggal 13 Juli 2023 yang lalu ini direncanakan terdiri dari beberapa pertemuan yang mengambil topik-topik yang kontekstual sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pada kesempatan pertemuan pertama, peserta yang didominasi ibu-ibu tampak sangat antusias mempelajari beberapa percakapan bahasa Inggris yang berkaitan dengan menyapa, menyambut wisatawan, menjelaskan objek-objek di sekitarnya dan menunjukkan arah.

“Pelatihan berlangsung menarik karena diisi dengan Role Play dan Game yang memancing tawa,” tuturnya.

Dirinya juga menyebut bahwa untuk menguasai bahasa tentu memerlukan proses dan kemauan, diharapkan dengan pelatihan ini para peserta bisa lebih akrab dengan bahasa Inggris, sehingga merasa nyaman dan percaya diri untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuannya.

Selain Koordinator Program, pelaksana kegiatan pengabdian ini juga terdiri dari lima orang dosen dan mahasiswa.

“Diharapkan dengan pelaksanaan Pengabdian ini, kampus dapat memberi manfaat ilmunya langsung kepada masyarakat dan menginspirasi bahwa ilmu yang dikembangkan di kampus agar dapat menyelesaikan permasalahan riil di masyarakat,” pungkasnya.***