Tiga Ratus Civitas Akademika FH Unmas Denpasar ikuti Seminar Internasional

Denpasar, Porosinformatif| Sebanyak 300 civitas akademika Fakultas Hukum (FH) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar kembali mengikuti Seminar Internasional.

Bertempat di Auditorium Ganesha Lantai 3 Gedung Rektorat Unmas Denpasar, seminar Internasional mengangkat tema “Collaborative Research For Law, Economic And Invesment To Create Sustainable Development”, Sabtu (22/7/2023).

Rektor Unmas Denpasar, Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, pasca Covid-19 pembangunan ekonomi pada ranah ekonomi bawah, menengah, dan atas diperlukan langkah investasi yang keberlanjutan (sustainable) dengan berlandaskan hukum (law) dan hukum internasional secara global.

Seminar Internasional yang dipandu Dosen FH Unmas Denpasar, Maheswara Perbawa Sukawati, S.H., M.Kn. diisi pemateri yang berkompeten di bidangnya, seperti Prof. Hai Dai Nguyen dari Co-Founder Wow Bali, Vietnam; Dr. Nurhidayah Binti Abdullah dari Fakulti Perundang-Undangan, University of Malaya, Malaysia; Prof. R. A. Retno Murni, S.H., M.H., Ph.D. Profesor Faculty Of Law Udayana University, Indonesia.

Prof. Dr Ariawan Gunadi, S.H., M.H. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara selaku keynote speaker menyampaikan, urgensi dari Riset Kolaborasi Kompleksitas masalah kita telah berkembang cepat dengan struktur poligon.

“Oleh karena itu, kita perlu mengintegrasikan beragam teori, metode, dan wawasan dalam penelitian guna mengetahui resolusinya,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Dekan FH Unmas Denpasar, Dr. Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, S.H., M.Hum. menerangkan bahwa Seminar Internasional ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan civitas akademika mengenai pentingnya penelitian kolaborasi Hukum Internasional dalam hal investasi guna pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Dampak Global dari pasca Covid-19, dikatakannya membuat setiap negara di dunia mengalami pelemahan, sehingga kolaborasi dari berbagai negara menyumbangkan pemikirannya dalam rangka membangun kekuatan ekonomi global.

Dalam ekosistem perekonomian dunia, mantan Ketua KPU Provinsi Bali ini menyebut, setiap negara memiliki produk-produk ekonomi yang endemik khas dari setiap negara.

Demand and offer terjadi dalam lintas negara untuk menentukan kesepakatannya. Sehingga perlu pemahaman bersama antar negara atas perekonomian yang berkelanjutan menuju pembangunan ekonomi pasca Covid-19,” tuturnya.

“Sudah tentu seminar internasional ini merupakan implementasi Fakultas Hukum Mahasaraswati Denpasar melaksakan Tri Dharma,” katanya menegaskan.

Pihaknya juga berharap melalui kegiatan seminar internasional ini, agar mahasiswa mampu meningkatkan kecerdasan berpikir, meningkatkan pola berperilaku yang baik dan memiliki rasa yang baik sehingga mahasiswa mampu mengembangkan lebih baik lagi terhadap beberapa bidang kecerdasan dalam diri mencakup pengetahuan tentang Ilmu Hukum.***