Surabaya, Porosinformatif| Siapa belum mengenal makanan khas kota pahlawan Surabaya yakni Semanggi Surabaya.
Makanan yang berbahan dasar daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal atau bumbu semanggi.
Bumbu yang digunakan terbuat dari gula jawa, terasi, dan cabai.
Menikmati hidangan semanggi biasanya ditambah dengan kecambah, kangkung, serta kerupuk uli yang terbuat dari beras.
Penjual semanggi Surabaya mudah sekali ditemui, dengan ciri khas jarit dan selendang untuk memanggul keranjang semangginya.
Sajian semanggi dengan pincuk daun pisang semakin menambah cita rasa nusantara.
Asal mula makanan ini berasal dari Desa Kendung, Benowo, wilayah Surabaya barat.
Penduduk kampung semanggi ini memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
Namun kali ini, para pecinta kuliner dari manapun sudah tidak bingung lagi, di mana mencari penjual makanan ini.
Kampung Berseri Astra Semanggi Surabaya yang berada di pinggir Kota Surabaya tepatnya di Jalan Raya Kendung No. 133 Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo ini merupakan homebase dari para penjual semanggi.
Meski daun semanggi sudah mulai sulit di dapat, di kampung berseri astra ini daun semanggi dibudidayakan.
Dilansir dari iNews.id, Ketua Kampung Berseri Astra Sememi, Athanasius Suparmo memanen daun semanggi yang dibudidaya di lahan kosong di Kampung Semanggi Surabaya.
Pemanfaatan lahan kosong dilingkungan Kampung Berseri Astra (KBA) ini merupakan siasat untuk memenuhi bahan baku para penjual semanggi yang sudah turun temurun, khususnya warga Kampung Semanggi Suroboyo yang ada di Jl Kendung RW 03 Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya.
Untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan salah satu makanan khas yang telah lama menjadi ikon Surabaya ini, Astra memberikan dukungannya dengan target mengubah Kampung Semanggi Suroboyo ini menjadi kampung sejahtera.
Sesuai empat pilar yang dimiliki Kampung Berseri Astra, yakni Astra untuk Indonesia sehat, Astra untuk Indonesia cerdas, Astra untuk Indonesia terlatih, dan Astra untuk Indonesia hijau.
Nah, untuk menyukseskan KBA Semanggi Suroboyo ada beberapa program yang dilaksanakan.
Diantaranya, memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada 300 lebih warga sekitar Kampoeng Semanggi, dana dan pelatihan tentang kemasan, pemasaran secara online juga pengolahan semanggi secara mandiri.
Selain itu, PT. Astra International juga menggandeng Universitas Wijaya Putra. Sehingga program KBA Semanggi Suroboyo ini diharapkan sukses dan SDM menjadi lebih inovatif, kreatif dan produktif.
Dukungan Astra dengan meresmikan KBA Semanggi Suroboyo berhasil membawa banyak perubahan positif.
Jika dulu semanggi dianggap sebagai tumbuhan liar dan tidak dilestarikan. Kini panen semanggi biasa dilakukan setiap bulan, di mana yang dipanen adalah yang masih muda. Rata-rata petani menggarap lahan seluas 450 m2.
Meski tak semuanya punya lahan sendiri, menyewa adalah jalan lain untuk mengembangkan semanggi. Selain itu juga tercatat ada sekitar 300 penjual semanggi sekarang.
Semanggi pun tidak lagi hanya diolah menjadi pecel semanggi saja. Tapi juga bisa dinikmati dalam bentuk siap saji seperti, stik semanggi, bolu semanggi, pasta semanggi, dan lain-lain.
Perkembangan ini, tentu juga berimbas pada peningkatan pendapatan masyarakat di kampung semanggi Surabaya.***