Gianyar, Porosinformatif| Peradi Nusantara DPD Bali kembali melakukan kunjungan kepada tokoh masyarakat adat guna mengenalkan sekaligus mensinergikan program kerjanya.
Kali ini, Peradi Nusantara DPD Bali yang dikomandoi Ketua DPD Bali Rikhardus Ikun, S.H., C.MSP., C.NSP. didampingi Wakil Ketua Yohakim Jante Joni, S.H., C.MSP., C.NSP. dan Sekretaris Totok Waluyo sowan ke Panglingsir Puri Ageng Blahbatuh Gianyar.
Rombongan ditemui langsung Keturunan Puri Ageng Blahbatuh yang ke-25, Anak Agung Ngurah Alit Kakarsana, Minggu (12/11).

Ketua DPD Bali Rikhardus Ikun menyampaikan terima kasih atas sambutan dalam kunjungannya hari ini.
Pihaknya mengungkap, di tengah kesibukan beliau, masih sempat duduk bersama membahas perkembangan isu-isu yang ada di Bali khususnya di bidang hukum.
Dari program kerja hingga menjelang pelaksanaan pelantikan pengurus Peradi Nusantara DPD Bali pada tanggal 23 November 2023 nanti, disampaikannya.
“Kami berharap, beliau bisa menghadiri undangan kami pada saat pelantikan nanti sebagai perwakilan tokoh masyarakat adat,” ujar James (panggilan akrab Ketua Peradi Nusantara DPD Bali).
Di tempat yang sama, Panglingsir Puri Ageng Blahbatuh Gianyar, Anak Agung Ngurah Alit Kakarsana juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Peradi Nusantara DPD Bali pada pagi hari ini.
Dirinya mengharapkan, dengan adanya organisasi terhormat Peradi Nusantara ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya Masyarakat Adat Bali.
“Literasi hukum harus intens disampaikan, itu tugas penting dan prioritas,” katanya menegaskan.
Meski dirinya mengakui bukan dari bidang hukum, namun dirinya menyampaikan, setiap ada permasalahan hukum selalu ke depankan musyawarah. “Ini sesuai dengan semangat Pancasila,” tuturnya.
Sekilas Puri Ageng Blahbatuh Gianyar
Puri Ageng Blahbatuh berlokasi di Jalan Raya Udayana no. 2 Blahbatuh Gianyar Bali.
Dibangun kembali pada abad ke-16, sampai saat ini Puri Ageng Blahbatuh masih menyimpan kemegahan arsitektur bangunan Bali yang apik.
Puri Ageng Blahbatuh mempunyai luas 4,5 hektar yang dibagi menjadi beberapa bagian bangunan ideal berdasar konsep Tri Mandala.
Keunikan Puri Ageng Blahbatuh dan juga yang menjadi pembeda dari puri lain adalah adanya taman yang terletak dukung timur laut puri yang pada umumnya adalah tempat suci atau yang disebut merajan.
Namun jika di puri lain taman itu digunakan untuk sembahyang, di taman Puri Ageng Blahbatuh taman itu digunakan untuk tempat meditasi, berdiskusi tentang ilmu, dan filosofi agama oleh keluarga raja kala itu. Taman ini disebut taman Yasa.
Puri-puri di Bali dipimpin oleh seorang keturunan raja, yang umumnya dipilih oleh lembaga kekerabatan puri. Pemimpin puri yang umumnya sekaligus pemimpin lembaga kekerabatan puri, biasanya disebut sebagai Penglingsir atau Pemucuk.
Di Puri Ageng Blahbatuh sendiri sejak meninggalnya Raja atau Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh I Gusti Ngurah Djelantik, keturunan ke-24 dari dinasti Sri Kesari Warmadewa pada tanggal 15 November 2018, Pemucuk Puri Ageng Blahbatuh digantikan putra mahkota, Anak Agung Ngurah Kakarsana.***