Sosialisasi Anti Bullying, Dua Dosen Fakultas Hukum Unmas Denpasar Sasar SD Saraswati 4 Denpasar

Denpasar, Porosinformatif| Peduli dengan bullying yang terjadi di kalangan siswa sekolah dasar, dua dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar memberikan sosialisasi anti bullying dengan menyasar SD Saraswati 4 Denpasar, Jumat (19/4).

Dua dosen FH Unmas Denpasar tersebut adalah Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. dan I Gusti Bagus Hengki, BA., S.H., S.Pd., M.H. dengan tema “Implikasi Tri Kaya Parisudha sebagai Upaya Pencegahan Bullying dalam Menggunakan Media Sosial bagi Peserta Didik”.

Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. menyebut bahwa bullying ini adalah sebuah tindakan menyakiti atau mengahancurkan perasaan dan mental, meskipun terkadang dilakukan dengan bercanda.

Menurutnya, hal ini bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dengan menggunakan media apa saja, dan pastinya banyak terjadi di kalangan siswa.

“Jadi tidak hanya dilakukan saat bertatap muka saja, namun melalui dunia mayapun juga bisa terjadi,” ungkapnya.

Oleh karenanya, melalui kesempatan saat mendampingi mahasiswa kuliah kerja nyata, bersama koleganya berupaya menyampaikan kampanye anti bullying.

Di tempat dan waktu yang sama, I Gusti Bagus Hengki, BA., S.H., S.Pd., M.H. melalui pemaparan materi yang disampaikan, Hengki mengatakan bahwa salah satu dampak bullying bisa terjadi adalah adanya perkembangan teknologi yang tidak dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ia menekankan bahwa bullying bagi korban bisa membuat kesakitan psikologis dan fisik. Membuat malu, trauma, serta takut berangkat ke sekolah.

“Yang paling mengerikan adalah bisa membuat korban bullying ada keinginan melakukan bunuh diri,” katanya menegaskan.

Di akhir pemaparan materi, Hengki mengingatkan bahwa untuk mencegah terjadinya bullying, para siswa harus memiliki Tri Kaya Parisudha, yaitu manacika (berpikir yang baik), wacika (berkata yang baik), serta kayika (berbuat yang baik).

“Karena dalam hidup ada yang namanya hukum karma pala, berbuat yang baik maka hasilnya baik, begitupun sebaliknya, berbuat tidak baik hasilnya dosa,” tuturnya.***