Kalah dari Legend Mitra Devata, Koordinator WTA FC: Kami kalah pengalaman 

Badung, Porosinformatif| Meski diisi para pemain muda usia di bawah 30 tahun, WTA FC harus mengakui keunggulan komunitas mantan pemain Liga Indonesia asal Bali Legend Mitra Devata.

Bertanding di Lapangan Penataran Agung Kedonganan, Jimbaran, Badung pada hari Sabtu (25/5), Legend Mitra Devata menang 5-2 atas WTA FC.

Agus Desi striker lincah Legend Mitra Devata membuka keunggulan 1-0 setelah baru beberapa menit masuk menggantikan Purwanto di menit ke 12.

Memanfaatkan umpan cipball Gangga Mudana dari tengah, Agus Desi mampu melewati pemain belakang WTA FC yang dikawal Leo dan Buda Nugraha.

Babak pertama Legend Mitra Devata unggul sementara 2-0. Gol kedua dicetak bek kiri Asep pada menit ke-16. 

Gol kedua tercipta dari akselerasi RA12 di depan dengan jeli melihat Asep akan melakukan overlap, RA12 melepas umpan terukur dan terarah.

WTA FC di pertengahan babak kedua, menit ke-48 berhasil memperkecil ketertinggalan 1-2 atas Legend Mitra Devata.

Iqbal pemain gelandang WTA FC mampu melihat situasi, di mana saat itu Agus Salim Penjaga Gawang Legend Mitra Devata diposisi sedikit jauh dari gawangnya.

Bola keras panenkanya mampu melewati Agus Salim dengan sempurna.

Selisih 1 gol skor sementara, WTA FC memiliki inisiatif terus menyerang untuk menyamakan kedudukan.

Namun fakta di lapangan berbeda, meski usia terlampau jauh, Legend Mitra Devata dengan sarat pengalaman bermain, justru malah melebarkan keunggulan.

Gol ketiga Legend Mitra Devata kali ini disumbang IB Mahayasa. Baru saja masuk menggantikan Komang Mariawan, Mahayasa langsung on-fire dengan mencatatkan namanya di papan skor, sehingga merubah kedudukan skor sementara 3-1 untuk timnya.

Pertandingan baru berjalan 10 menit di babak ketiga, Agus Desi kembali mencetak angka dan merubah skor menjadi 4-1.

Namun tidak lama berselang, Arya pemain depan WTA FC mampu memperkecil kedudukan menjadi 4-2.

Permainan dari kaki ke kaki WTA FC sekilas nampak mendominasi jalannya pertandingan di babak ketiga.

Namun I Wayan Adnyana Utamantara, Koordinator WTA FC mengakui timnya masih kalah kelas dan pengalaman. Dan harus menerima kekalahan 5-2 dari Legend Mitra Devata.

Gol penutup Legend Mitra Devata dicetak YD22 menjelang akhir pertandingan.

“Terima kasih Legend Mitra Devata yang pada sore hari ini mau bertanding bersama kami (WTA FC). Kami sangat senang karena hari ini mendapatkan pengalaman bertanding dan bermain sepak bola. Semoga ke depan bisa rematch dan kami akan mempersiapkan dengan lebih baik lagi,” tutur Wayan Adnyana.***