Denpasar, Porosinformatif| Dr. Dadang Hermawan, Rektor ITB STIKOM Bali bertekad akan melenggang ke Senayan menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029 melalui Partai Demokrat.
DH sapaan akrabnya lahir di Bandung pada tanggal 10 Agustus 1963 dari pasangan H. Puad Kamil dan Hj. Warhika yang keduanya Guru Pegawai Negeri Sipil di daerahnya.
Mengawali karir tahun 1984-1985 sebagai guru Tata Buku, Hitung Dagang dan Ekonomi Koperasi pada SMA Taruna Harapan Ciparay Kabupaten Bandung, SMA Islam Pacet Kabupaten Bandung bahkan di usia 22 tahun sudah menyandang Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan.
Lulus pendidikan Doktoral di Unversitas Brawijaya Malang tepat di tahun 2014 dan kini menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali.
Bersama 3 rekan lain, mendirikan dan mengembangkan STMIK STIKOM Bali dari tahun 2002 sampai dengan saat ini yang telah berubah bentuk menjadi Institut dan Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali yang mempunyai jumlah mahasiswa 6.500 orang dan jumlah alumni mencapai 7.600 orang dan saat ini menjadi PTS yang mandiri dan terkemuka khususnya di Provinsi Bali.
Selain itu juga telah mendirikan dan mengembangkan 3 PTS lainnya (STT Bandung, Poltek Ganesha Guru dan Polnas Denpasar), 7 SMK Bali Global di Bali dan 1 SMK Indonesia Global di Jawa Timur, 6 Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK Darma, LPBA Denpasar, LPBA Singaraja, Bisma Informatika, LPBAI Bandung Sukarno Hatta dan LPBAI Baleendah) menjadi lembaga-lembaga yang mandiri dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Yang paling mengesankan adalah kolaborasi antara LPK Darma dan ITB STIKOM Bali serta lembaga perbankan yang mengirim para mahasiswa ke Jepang dan Taiwan untuk melaksanakan pemagangan selama 1 sampai dengan 3 tahun.
Saat bertemu awak media, ia menuturkan, ada misi besar yang sedang digagasnya yakni bagaimana memperjuangkan dana Pendidikan agar lebih besar turun di Bali.
“Ada misi besar yang ingin saya perjuangkan yakni akses dana, kebijakan dan network. Saat ini wakil Bali dari DPR RI tidak ada duduk di Komisi Pendidikan,” kata Dadang, Sabtu (12/8) lalu di Kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar.
Ia menilai, setelah Wayan Koster terpilih menjadi Gubernur Bali, tidak ada lagi wakil rakyat Bali yang duduk di Komisi X yang khusus menangani bidang Pendidikan.
“Saat ini Dana Bidik Misi untuk mahasiswa di Bali berkurang. Kemudian, bacara soal internasionalisasi, ITB STIKOM Bali sudah merekrut mahasiswa asing dari Perancis belajar di ITB Stikom. Tapi itu masih kurang banyak. Dengan adanya perwakilan di pusat tentu ini bisa dicarikan solusi agar makin mahasiswa asing yang kuliah di Bali,” ungkapnya.
Apalagi, kata dia, pemerintah berkeinginan agar perguruan tinggi di Indonesia bisa masuk peringkat 100 dunia.
“Sudah ratusan miliar digulirkan namun PTN di Indonesia masih berada di posisi 400 dunia. Masa kita kalah sama Singapura dan Malaysia. UI dan UGM masih berada di peringkat 400 dunia,” kata Dadang yang menggaungkan tagline Dedikasi dari Hati ini.
Sementara, Ketua Tim Relawan DH Provinsi Bali, Yusan, mengatakan, majunya Rektor ITB STIKOM Bali ke Senayan bukanlah misi pribadi.
“Beliau diminta mewakili Masyarakat Bali di bidang Pendidikan. Misi besarnya meningkatkan kapasitas ke tingkat nasional agar alokasi anggaran lebih meningkat di Provinsi Bali,” kata Yusan.
Ia menilai, Dadang Hermawan sebagai tokoh Pendidikan di Bali karena sebagian besar masyarakat Bali kuliah di ITB STIKOM Bali.
Sampai saat ini lulusan berjumlah 10 ribuan dan sudah berkiprah di Bali, nasional, bahkan internasional.***