Gianyar, Porosinformatif| 3 mantan punggawa timnas beda generasi bela Legend Mitra Devata saat melawan legenda hidup PSIS Semarang yang tergabung dalam tim Semarang Old Star 55++ bertempat di Bali United Training Centre Gianyar hari ini, Sabtu (16/11).
Ketiga punggawa timnas tersebut adalah, I Gusti Putu Yasa, mantan pemain dan legenda hidup Persebaya Surabaya, Made Pasek Wijaya mantan pemain Pelita Jaya Jakarta era 1986-1990, serta I Gusti Ngurah Bayusutha mantan dan sekaligus legenda hidup Persib Bandung.
Sementara di kubu Semarang Old Star 55++ dibela mantan Pelatih Kepala dan juga legenda hidup PSIS Semarang, Achmad Muhariyah dan Budiawan Hendratno.
Pertandingan yang dilakukan 3×30 menit ini dipimpin langsung Wasit Nasional, Agus Joni Arta asal Gianyar.
Meski bertanding away, Semarang Old Star nampaknya tidak mau menyia-nyiakan perjalanan antar pulau untuk bertanding melawan mantan pemain Liga Indonesia asal Pulau Dewata.
Terbukti pada menit 13 babak pertama, melalui kaki Sigit Priyanto pemain nomor punggung 25 mampu unggul terlebih dahulu 0-1.
Gol dari tendangan jauh, long chip ball, Semarang Old Star leading sementara dari Legend Mitra Devata.
Serangan Legend Mitra Devata yang dilakukan Made Mutram dan Komang Mariawan belum membuahkan hasil.
Serangan Legend Mitra Devata dari lini tengah belum maksimal menjangkau para pemain depannya.
Di babak kedua, masuknya IB Mahayasa dan Gangga Mudana di tengah, sedang Rapik Armawan (RA12) di lini depan, menjadikan serangan Legend Mitra Devata lebih tajam.
Akselerasi mantan pemain Persikota Komang Mariawan di menit ke 43 mampu menyamakan kedudukan 1-1.
Dua menit berselang, giliran pemain sayap Legend Mitra Devata, Muhajir menambah pundi gol dari tendangan Jarak jauhnya. Skor sementara Legend Mitra Devata unggul 2-1.
Di akhir babak kedua, tepatnya menit 56, umpan crossing dari sayap kanan, mampu disambar dengan baik oleh Jimmy Sukimin meskipun sempat ditepis oleh Putu Yasa, dan gol. Skor 2-2 hingga peluit tanda berakhirnya babak kedua dibunyikan Joni.
Umar, pemain naturalisasi Legend Mitra Devata yang baru saja masuk menggantikan rekannya di babak ketiga, mampu membuat Legend Mitra Devata Kembali unggul.
Akselerasi di menit 65, 5 menit berjalannya babak ketiga, Umar mampu menempatkan bola di pojok kanan gawang yang dijaga oleh Sutrisna.
Pertandingan antar legenda sepak bola pada sore hari ini sejatinya imbang dari statistik penguasaan bola.
Permainan taktik dan adu strategi di lini tengah kedua kesebelasan menjadi enak disaksikan.
Giliran IB Mahayasa di 5 menit menjelang bubaran, hasil dari tiki taka dengan RA12 di lini depan, mampu melebarkan skor Legend Mitra Devata atas lawannya. Skor 4-2 terjadi hingga pertandingan berakhir.
Pertandingan Legend Mitra Devata versus Semarang Old Star 55++ merupakan pertemuan yang ketiga, ujar Sobirin selaku Sekretaris Tim.
Sobirin mengatakan bahwa pertandingan melawan Legend Mitra Devata merupakan match yang tidak bisa dilupakan karena para pemain tetap menjalin silaturahmi hingga sekarang.
“Saya kira pertandingan ini bisa dilakukan kembali dan dikembangkan guna menjaga hubungan yang baik antar kedua komunitas,” tuturnya.
Sementara, Pembina Legend Mitra Devata yang pada sore hari ini mengenakan jersey bernomor 205, Made Ozzy menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemain Legend Mitra Devata karena selalu kompak.
“Semoga kekompakan ini terus dibina dan diperkuat lagi,” ujar Made Ozzy.
Di tempat yang sama, Founder Legend Mitra Devata, Purwanto Iman Santoso yang sedari awal mewanti-wanti untuk tidak bermain kasar, menyampaikan apresiasi kepada para pemain Legend Mitra Devata sore hari ini.
“Tidak mencari kemenangan, namun tetap fokus pada pertandingan. Jangan ngoyo-ngoyo, tapi ya jangan sampai kalah,” katanya saat memberikan arahan sebelum pertandingan.***