Bali, Porosinformatif| Digital Transformation Expo G20 bisa dikatakan sebagai tanda kolaborasi bagi multipihak.
Hal ini diungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat membuka secara resmi Digital Transformation Expo G20 bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (13/11/2022).
Tampak hadir dalam venue Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia H.E. Pak Teten Masduki, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia H.E. Pak Arifin Tasrif, Ketua Komisi I DPR RI, H.E. Ibu Meutya Hafid, Pejabat Senior Kementerian dan Lembaga Indonesia, serta beberapa CEO industri digital.

Digital Transformation Expo atau yang biasa disebut DTE dalam gelaran side even G20 merupakan upaya mewujudkan transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan untuk mencapai pemulihan ekonomi pascapandemi.
“Sebagai tanda kolaborasi multipihak, dalam Digital Transformation Expo dibangun dinding kolaborasi ditampilkan di akhir pameran. Ini mengakui kontribusi berharga dari semua negara anggota G20, 39 kementerian dan lembaga Indonesia, serta 42 perwakilan industri, sekaligus melambangkan semangat transformasi digital dalam harmoni,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Menteri Johnny menegaskan kehadiran DTE tidak hanya memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk bertukar pengetahuan.
Lewat pameran itu, sajian teknologi imersif akan membuat semua pihak lebih yakin dengan upaya digitalisasi negara anggota G20,
“Bagi mereka di luar sana yang masih ragu biarkan pameran ini tanpa keraguan dan bagi mereka yang percaya pada manfaat upaya digital, biarkan pameran ini terus menginspirasi langkah mereka. Lebih penting lagi untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana komitmen kita dalam membangun kemakmuran di era digital,” tandasnya.
Menkominfo juga mengajak semua pihak memanfaatkan DTE sebagai tonggak peringatan digital.
Sekaligus memperkuat kolaborasi untuk maju, ekonomi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan masih berjalan.
“Mari kita ambil momen ini untuk berkumpul kembali dan memperkuat kolaborasi kita lebih lagi untuk pulih bersama, pulih lebih kuat,” ajaknya.
Menteri Johnny menyatakan, DTE yang diprakarsai Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk berbagi cerita kepada dunia tentang berbagai potensi bangsa dan percepatan kemajuan digital di berbagai sektor.
“DTE akan menjadi magnet bagi pemimpin dunia, investors, dan pemain digital kelas dunia untuk masuk dalam pasar Indonesia yang sangat besar. DTE adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak hanya siap untuk pemulihan yang tangguh pascapandemi Covid-19,” jelasnya.
Lewat DTE G20, Menkominfo mengharapkan akan menjadi puncak perjalanan forum pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG).
“Saya kira, kita semua sepakat bahwa satu tahun terakhir ini telah dilalui dan merupakan perjalanan yang menggembirakan bagi DEWG. Tidak hanya karena ini Kelompok Kerja Ekonomi Digital yang pertama, tetapi juga dilakukan di saat ketidakpastian. baik karena gangguan Covid-19 maupun meningkatnya ketegangan geopolitik. Itulah mengapa saya sangat menghargai semua komitmen yang ditunjukkan oleh anggota G20 yang terlibat dalam perjalanan ini,” ungkapnya.
Digital Transformation Expo berlangsung selama empat hari mulai tanggal 13 hingga 17 November 2022, di Pecatu Hall, BNDCC, Nusa Dua, Bali.
Pengunjung dapat menyaksikan enam yang area yang mewakili gambaran isu tranformasi digital sebagai isu prioritas Presidensi G20 Indonesia.***