Tabanan, Porosinformatif| Laga sparing match antara Legend Mitra Devata vs Bali Wanderers berakhir dengan kedudukan sama kuat, 2-2.
Sempat unggul 2 gol terlebih dahulu melalui RA12 (Rapik Armawan) di menit ke-10 dan Pasek Alit di menit 34 awal babak kedua, Bali Wanderers mampu menyamakan skor 2-2 di tengah dan akhir babak kedua.
Pertandingan persahabatan berasa final Liga Champions ini, sayang harus diakhiri lebih awal, 5 menit menjelang babak kedua selesai.
Insiden kecil mewarnai jalannya pertandingan, sehingga wasit yang pada hari ini bertugas sendiri di tengah lapangan harus mengambil keputusan tidak melanjutkan permainan.
Koordinator Legend Mitra Devata Purwanto Iman Santoso mengatakan, kami dari Legend Mitra Devata selalu bermain happy fun.
Dalam setiap briefing sebelum main, dirinya menyebut selalu dipesankan bahwa yang utama adalah bermain fun, lawan adalah teman kita, tidak menciderai lawan, main yang beradab dan membagi pengalaman cara bermain yang benar.
“Karena kami adalah komunitas para pemain legend Bali yang malang melintang di Liga Indonesia,” ungkapnya.
Namun sayang, beberapa kali keputusan wasit di lapangan, menurutnya berat sebelah.
Dikatakannya, banyak pelanggaran yang terjadi, tapi dinyatakan oleh wasit tidak fault.
“Banyak kans atau upaya pemain lawan membahayakan kami, sehingga memicu emosi para pemain yang bermain di tengah lapangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Legend Mitra Devata tidak biasa bermain untuk menciderai lawan, karena kami selalu bermain fun dan mencari kawan serta berbagi pengalaman.
“Ini sesuai misi Legend Mitra Devata membangun sepak bola Bali khususnya,” katanya menegaskan.
“Semenjak mereka kami kalahkan di Penarungan, mereka terus minta revans. Kami ok kan, namun kami dilawankan dengan pemain Bali Wanderers U-35. Dari situ kelihatan bahwa tujuan mereka melakukan sparing match tidak ingin kalah. Tidak hanya itu, beredar kabar di Bali, hampir seluruh komunitas sepak bola tidak ada yang mau bermain dengan mereka,” tuturnya.
Sementara, menurut pengakuan Dino (pemain Bali Wanderers dengan nomor punggung 2) mengatakan kepada wasit bahwa pada saat insiden (antara dirinya dan salah satu pemain Legend Mitra Devata) adalah miskomunikasi.
Menurutnya, pada saat itu, dia sudah bilang calm down (tenang_red), tetapi dirinya langsung mendapatkan reaksi yang membuat beberapa pemain lain terpancing juga.
Terpantau di lapangan, kondisi sempat chaos (kacau_red), namun dengan sikap saling bersahabat, kedua kesebelasan akhirnya menyatakan damai dan mengakhiri pertandingan dengan baik.***