Denpasar, Porosinformatif| Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha di Provinsi Bali tetap kuat pada triwulan II 2024.
Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 40,60% meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 43,55%.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari menyampaikan bahwa kegiatan usaha di Bali masih tumbuh seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat.
“Khususnya terkait aktivitas pariwisata seiring dengan cukup banyaknya hari libur dan cuti bersama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, Kenaikan Isa Al Masih, Waisak dan Idul Adha, serta dimulainya periode libur sekolah pada bulan Juni,” ungkapnya, Rabu (24/7).
Pihaknya juga menambahkan, hasil SKDU Bali pada periode laporan juga lebih tinggi dibandingkan dengan SKDU yang dilakukan secara nasional.
SKDU adalah survei triwulanan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta menyediakan informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi.
Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha.
Kinerja SKDU Provinsi Bali dikatakan Diah Utari ditopang oleh beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat, antara lain Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Transportasi dan Perdagangan, seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata.
“Dengan banyaknya periode HKBN termasuk Idul Fitri di triwulan II 2024, serta LU Konstruksi seiring dengan dimulainya proyek-proyek terutama milik pemerintah pada triwulan II 2024,” tuturnya.
Lebih jauh, Diah Utari menjelaskan bahwa untuk LU Pertanian sedikit melambat meski triwulan II 2024 merupakan periode panen, tapi tidak disertai dengan harga jual yang baik, yang juga terkonfirmasi dari data Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya pada tanaman pangan yang turun ke level di bawah 100 sepanjang triwulan II yang artinya indeks yang diterima petani lebih kecil dari indeks yang dibayar petani.
Selain itu, kapasitas produksi terpakai oleh dunia usaha di Provinsi Bali pada triwulan II 2024 sebesar 77,93%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 75,63%.
Penggunaan tenaga kerja mengalami fase kontraksi, sementara kondisi keuangan dunia usaha membaik secara kesuluruhan, terutama pada aspek likuiditas dan rentabilitas (kemampuan perusahaan untuk mencetak laba), yaitu dimana masing-masing sebesar 73,08% dan 20,38%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 21,32% dan 19,38%.
Responden memprakirakan kegiatan dunia usaha triwulan III 2024 tumbuh positif dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 78,09%.
Hal ini terutama didorong oleh capaian LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, dan LU Perdagangan Besar dan Eceran yang lebih baik, seiring dengan periode peak season wisatawan mancanegara dan libur sekolah di awal triwulan III 2024.
Di sisi lain, LU Jasa Pendidikan yang juga akan terdorong oleh adanya periode penerimaan murid/mahasiswa baru di bulan Juli dan Agustus 2024.
Selain itu LU Konstruksi diprakirakan juga akan meningkat seiring dengan berlanjutnya aktivitas proyek pembangunan.***