Hindari Klaster HPN, Ketua SMSI Bali: Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi

Editor: Redaksi | Reportase: Totok Waluyo

Denpasar, Porosinformatif| Menyikapi perayaan Hari Pers Nasional tahun 2022 di Kendari-Sulawesi, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali Emanuel Dewata Oja menyarankan agar dilakukan secara virtual seperti tahun sebelumnya.

Ini bukanlah tanpa alasan. Berdasarkan data dari Satuan Gugus Tugas Covid-19, sejak Januari hingga memasuki bulan Februari 2022, perkembangan pandemi Covid-19 kembali meningkat signifikan.

Ia menegaskan, Salus Populi Suprema lex Esto, maklumat yang pernah diterbitkan Kapolri dengan nomor Mak/2/III/2020 tanggal 19 Maret 2020.

“Keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Apalagi dengan adanya varian Covid-19 baru yaitu Omicron,” terangnya, Minggu (6/2/2022).

Meski demikian, pria yang akrab disapa Edo ini menegaskan, jika memang panitia sudah terlanjur mempersiapkan acara peringatan HPN tersebut secara tatap muka di Kota Kendari, maka solusi terbaik adalah mengurangi jumlah peserta.

Sebab kata dia ada beberapa acara yang lazim digelar di puncak perayaan HPN, yang sangat rawan penyebaran Covid-19, misalnya Convensi Media, yang digelar di dalam ruangan tertutup. Acara tersebut wajib diikuti seluruh peserta dari seluruh Indonesia. Jika acara tersebut menerapkan protokol kesehatan, akan sangat sulit, terutama jika setiap peserta harus rapid test sebelum masuk ruangan.

SMSI Bali sendiri kata Edo, sudah berkoordinasi dengan pengurus pusat SMSI untuk tidak menghadiri peringatan HPN 2022 di Kendari, meski pun SMSI pusat telah mengundang secara resmi SMSI Bali dan seluruh pengurus SMSI Provinsi di Indonesia.

Kabar terbaru dari Panitia HPN 2022 di Kendari, menyebutkan bahwa Presiden Jokowi telah memutuskan untuk batal menghadiri HPN. Presiden tetap membuka peringatan hari jadi pers nasional namun dilakukan secara virtual dari Istana Negara Jakarta.

Kepastian pembatalan kehadiran Presiden RI tersebut disampaikan Ketua Panitia Lokal peringatan HPN 2022 Kendari, Nur Endang Abbas pada Sabtu 5 Februari 2022.

“Hasil rapat semua virtual, tapi semua tetap hadir virtual. Iya (Presiden tidak datang), kemungkinan karena Covid-19 naik,” kata Nur Endang Abbas seperti dikutip beberapa media nasional.(*)