Denpasar, Porosinformatif| Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali tetap terjaga.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan September 2022 yang tercatat pada area optimis (indeks > 100) sebesar 142,0 meskipun tidak setinggi indeks pada bulan sebelumnya sebesar 149,0.
Optimisme konsumen di Bali tersebut juga lebih tinggi dengan kondisi nasional yang mencatatkan IKK Nasional sebesar 117,2.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan, keyakinan konsumen Bali pada bulan September 2022 sedikit termoderasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sejak 3 September 2022.
“Kondisi ini mempengaruhi meningkatnya harga beberapa komoditas yang berdampak pada tingkat kemampuan konsumen dalam membeli barang atau jasa,” ujarnya, Rabu (12/10/2022).
Trisno menambahkan, penurunan IKK pada periode laporan juga terjadi secara nasional yakni dari 124,7 pada Agustus 2022 menjadi 117,2 pada September 2022.
“Ke depan, keyakinan konsumen akan dipengaruhi oleh upaya
pengendalian inflasi yang dilakukan di masing-masing daerah seiring dengan second round effect pengalihan subsidi bahan bakar,” tutur Trisno.
Lebih lanjut, menurunnya keyakinan konsumen di Bali pada September 2022 dipengaruhi oleh melambatnya persepsi ekonomi saat ini yang tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Provinsi Bali pada September 2022 sebesar 133,7 atau menurun dibandingkan 138,5 pada bulan sebelumnya.
“Melambatnya kondisi ekonomi saat ini tersebut didorong oleh persepsi masyarakat akan peningkatan harga barang dan/jasa seiring dengan kenaikan harga BBM,” ungkapnya.
Baca juga:
Trisno Nugroho: Seharusnya Bali bisa Produksi Pangan Mandiri
Baca juga:
Trisno Nugroho: Sampaikan Informasi ke Masyarakat secara Sederhana terkait Bank Indonesia
Pada September 2022, seluruh komponen pembentuk IKE termoderasi dibandingkan bulan sebelumnya, terutama Indeks Penghasilan saat ini yang turun sebesar -7,0 poin.
Selain itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama juga menurun masing-masing -5,0 dan -2,0 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Ekspektasi konsumen Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan terpantau masih tetap kuat. Hal ini tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Bali tetap terjaga pada level optimis (Indeks > 100) sebesar 150,3, meskipun lebih rendah dibandingkan IEK bulan sebelumnya sebesar 159,5.
“Seluruh komponen pembentuk IEK pada September 2022 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yakni perkiraan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha 6 bulan yang akan datang,” ucap Trisno yang hobby bernyanyi ini.
“Meskipun demikian, IEK Provinsi Bali pada September 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan IEK nasional sebesar 126,1,” imbuhnya.(*/01)