Bangli, Porosinformatif| Prodi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar berupaya meningkatkan kemandirian masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM).
Kegiatan yang bertempat di Desa Pengiangan Kabupaten Bangli dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2023 lalu.
Kepada Porosinformatif, Ketua PKM apt. Ni Made Dharma Shantini Suena, M.Sc. bersama kedua anggotanya Ni Luh Komang Melia Puspita Dewi dan Ni Putu Yulia Dewi mengatakan, tujuan daripada PKM tersebut diharapkan dapat memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya berdasarkan potensi, keahlian dan kemampuan yang keras dari masyarakat itu sendiri.
“Maka diperlukan bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan melalui pelatihan-pelatihan guna mengasah kemampuan setiap masyarakat dalam memulai sektor usaha yang diinginkan,” ujarnya seraya menambahkan, salah satu hal yang dapat dilakukan dengan memberikan sosialisasi ataupun pelatihan kepada Ibu PKK.
Secara umum, program pemberdayaan masyarakat dilakukan agar masyarakat bisa lebih aktif dalam mengembangkan potensi diri dan memperbaiki perekonomian keluarga.
Selain itu, masyarakat bisa lebih berperan aktif dalam menjalankan serta mengembangkan perekonomian yang ada di desa (Kamariah & Sukirman, 2018).
“Sehingga diharapkan para pelaku usaha industri kecil di lingkungan desa dapat berjalan optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya baik dari Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber daya Manusia (SDM) yang ada di desa,” tuturnya.
Mengangkat tema, “Program Peningkatan Produktifitas Tanaman Kelapa sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, program PKM dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Pengabdian Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Di awali dengan observasi kondisi dan potensi Desa Pengiangan yang dimulai sejak awal Juli.
Kebanyakan masyarakat mengetahui pembuatan minyak kelapa dengan cara tradisional yang biasa dilakukan dengan cara merebus santan terus menerus hingga didapatkan minyak kelapa.
Namun, cara ini memiliki beberapa kekurangan yaitu minyak cepat berbau tengik dan warna pada minyak berubah coklat akibat proses oksidasi pada saat perebusan (Rindawati et al., 2020).
VCO atau virgin coconut oil dihasilkan tanpa melibatkan pemanasan, sehingga memiliki kandungan yang lebih baik dibandingkan minyak kelapa yang dihasilkan dengan cara tradisional.
VCO juga banyak memiliki manfaat secara kesehatan, di antaranya adalah aktivitas antibakteri, menurunkan kolesterol, anti peradangan, dan antioksidan (Pramitha & Wibawa, 2021).
Kegiatan pengabdian dilakukan berupa pembuatan minyak VCO dari tim pengabdian yang tahap-tahapnya didokumentasi dengan rekaman video, yang nantinya video tutorial pembuatan minyak VCO ini ditayangkan kepada Ibu-Ibu PKK sebagai media edukasi.
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi mengenai VCO serta penayangan video tutorial pengolahan buah kelapa menjadi minyak VCO yang kaya akan manfaat.
Respon ibu-ibu PKK Desa Pengiangan saat itu sangat positif dan sangat antusias dalam mengikuti dan menyimak kegiatan ini.
“Kami sangat berterimakasih kepada tim pengabdian masyarakat Universitas Mahasaraswati Denpasar karena telah melaksanakan sosialisasi serta demonstrasi mengenai pembuatan VCO ini kepada ibu-ibu PKK di Desa Pengiangan. Saya harap dengan diadakannya kegiatan ini dapat mengembangkan minat dan kreativitas ibu-ibu PKK di Desa Pengiangan dalam berwirausaha dengan potensi desa yang dimiliki serta dapat membantu perkembangan ekonomi di Desa,” ungkap Susanti, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pengiangan.
Program pengabdian kepada masyarakat ini bisa berjalan dengan lancar berkat kerja sama dan dukungan dari Perbekel Desa Pengiangan I Ketut Gemuh, beserta jajarannya.***