Gianyar, Porosinformatif| Pendiri Legend Mitra Devata, Purwanto Iman Santoso membuka skor kemenangan untuk timnya di menit ke-5 awal babak pertama.
Bermain di Lapangan Wanara Mandala, Monkey Forest Ubud, Gianyar, pada hari Minggu (5/11) sejatinya tim Legend Mitra Devata banyak tidak diperkuat para pemain andalan, seperti mantan striker Persikota Tangerang Komang Mariawan, mantan bek timnas Indonesia dan juga mantan bek tengah Persib Bandung Bayu Sutha.
Purwanto berhasil mencetak gol pembuka setelah menerima umpan manja dari top skor sepanjang masa PSM Makassar Oscar Aravena di menit ke-5.
Buaya Terakhir FC yang tampil dengan jersey putih kombinasi hijau, celana putih, dan kaos kaki putih diperkuat para pemain yang rata-rata berusia 30-35 tahun.
Tampak dari kelincahan dan agresivitas di menit-menit awal, sempat membuat para pemain legenda hidup Liga Indonesia kewalahan.
Melalui serangan balik cepat, tendangan keras Faizal, pemain Buaya Terakhir FC bernomor punggung 9 masih bisa diantisipasi penjaga gawang Legend Mitra devata, Agus Salim pada menit ke-15.
Lima menit berselang, Dek Wan, bek tengah Legend Mitra Devata mampu menjauhkan bola sklimit di depan gawangnya.
RA12, Nyoman Rafik Armawan, striker gaek asal Tabanan, mantan penyerang andalan Bali Devata mampu menjadi aktor terciptanya gol kedua timnya, setelah umpan matangnya mampu dikonversi menjadi gol oleh tandem lawasnya Oscar Aravena pada menit ke-22 sehingga merubah skor menjadi 2-0.
Tidak berselang lama, RA12 yang baru saja membawa tim Kabupaten Tabanan meraih juara kedua dalam Liga Kampung beberapa waktu lalu, berhasil mencatatkan namanya di papan skor, dan merubah kedudukan menjadi 3-0 hasil umpan silang Sule dari sayap kanan.
Di menit akhir babak pertama, Purwanto hampir saja menambah pundi golnya, bilamana tendangan penaltinya tidak digagalkan oleh Dede Pratama, penjaga gawang Buaya Terakhir FC.
“Mereka ini (Buaya Terakhir FC) kebanyakan anak-anak muda yang stamina dan kelincahannya masih bagus. Jika kami (Legend Mitra Devata) tidak serius, pasti bisa-bisa kalah oleh mereka,” kata Purwanto di sela pertandingan babak pertama.
Babak Kedua
Pada babak kedua, tim Buaya Terakhir FC mengganti beberapa pemain, dan berupaya untuk menekan lebih awal untuk memperkecil ketertinggalannya.
Sepakan keras Daniel, striker Buaya Terakhir FC dengan nomor punggung 23 masih belum melewati gawang Agus Salim karena masih membentur mistar atas.
Awal babak kedua, Buaya FC langsung mengurung pertahanan Legend Mitra Devata.
Menit ke-45, sepakan keras penyerang Buaya FC, Abdi, pemain bernomor punggung 10 masih bisa diselamatkan Sule.
Alih-alih memperkecil kedudukan, Buaya Terakhir FC harus rela kebobolan karena membiarkan RA12 sendiri di depan gawangnya. Gol keduanya tercipta, umpan dari Oscar Aravena. Skor menjadi 4-0.
Wing back lincah dari Legend Mitra Devata, Sule melakukan tendangan pelan terarah sehingga memperbesar skor menjadi 5-0 di menit akhir babak kedua.
Gol Sule hasil umpan terobosan ciamik Pasek Alit.
Pada babak ketiga, Buaya Terakhir FC tidak putus asa, dan terus menekan pertahanan Legend Mitra Devata, namun nampaknya Dewi Fortuna belum berpihak sehingga sampai peluit dibunyikan wasit Joni asal Gianyar, kedudukan masih tetap 5-0 untuk kemenangan Legend Mitra Devata.
Arif Juniawan, Koordinator Tim Buaya Terakhir FC mengatakan, meski kami diisi para pemain muda, mereka (Legend Mitra Devata) tetap menang pengalaman dan teknik.
“Biar usia tidak lagi muda, skill mereka masih mumpuni. Jelas kami sangat mendapatkan pengalaman hari ini. Sampai-sampai dengan formasi dan segala upaya, kami belum mampu mencetak angka. Terima kasih kepada Legend Mitra Devata karena telah memberikan kesempatan bertanding pada sore hari ini,” tuturnya.***