Strategi Peningkatan Aksesibilitas Hak-Hak Penyandang Disabilitas di SLB Negeri 1 Denpasar oleh Tim PKM FH Unmas Denpasar

Denpasar, Porosinformatif| Fakultas Hukum (FH) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar kembali menggelar pengabdian kepada masyarakat (PKM) Unnggulan Prodi Hukum bertempat di SLB Negeri 1 Denpasar, Selasa (13/8).

Dengan mengangkat topik “Pendampingan Hukum Penyusunan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Agreement (LoA) di SLB N 1 Denpasar”, kegiatan ini menghadirkan akademisi dari FH Unmas Denpasar, I Wayan Wahyu Wira Udytama, S.H., M.H. sebagai narasumber.

Tim PKM Unggulan Prodi Hukum diketuai oleh Ni Putu Noni Suharyanti, S.H., M.H. dengan Ni Komang Sutrisni, S.H., M.H. dan Dr. Kadek Apriliani, S.H., M.H. sebagai anggota tim PKM.

Disebutkan dalam proposal awal, PKM Unggulan Prodi Hukum diselenggarakan dalam rangka mengoptimalisasi aksesibilitas hak-hak penyandang disabilitas di lingkungan pendidikan.

Dalam hal ini, Prodi Hukum FH Unmas Denpasar bekerjasama dengan SLB Negeri 1 Denpasar.

Kali ini ada empat permasalahan prioritas yang dialami SLB Negeri 1 Denpasar.

Keempat masalah tersebut di antaranya di bidang pendampingan hukum, bidang pemberdayaan, bidang edukasi, serta bidang kesehatan gigi dan mulut.

Keempat masalah tersebut ditemukan saat tim melakukan observasi sebelum PKM ini dilaksanakan.

Masalah yang pertama, yakni di bidang pendampingan hukum, disampaikan bahwa mitra kesulitan dalam menyusun dokumen hukum khususnya penyusunan kontrak atau perjanjian dalam bentuk MoU maupun PKS serta kurang memahami esensi perjanjian dalam sebuah kerja sama.

Yang kedua yaitu terkait bidang pemberdayaan.

Di bidang pemberdayaan, minimnya pengetahuan mitra perihal aksesibilitas penyandang disabilitas di bidang hukum sehingga mitra kurang maksimal untuk memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungannya untuk memberikan pemahaman apa saja hak-hak penyandang disabilitas di bidang hukum.

Masalah ketiga adalah di bidang edukasi. Di mana, pemahaman tentang pendidikan anti bullying di lingkungan sekolah harus ditingkatkan.

Mengingat masih adanya beberapa siswa yang mengalami tindakan bullying di lingkungan sekolah.

Bidang kesehatan gigi dan mulut disebut juga menjadi permasalahan yang harus diprioritaskan.

Mitra memerlukan kerjasama dengan rekanan klinik atau RSGM yang dapat membantu mitra untuk secara periodik melakukan sosialisasi atau workshop tentang kesehatan gigi dan mulut kepada para siswa penyandang disabilitas.

Dengan terlaksananya PKM ini yaitu mitra dapat mencapai visi mulia yang ditelah ditentukan yaitu “Terwujudnya Peserta Didik yang Berkarakter Sesuai Profil Pelajar Pancasila”.***