Inilah Alasan CEO Liga Anak Indonesia Bentuk Operator Turnamen Berkualitas

Bali, Porosinformatif| Doni Setiabudi, CEO Liga Anak Indonesia yang akrab dipanggil Kang Jalu menegaskan bahwa dibentuknya Liga Anak Indonesia selain melahirkan pemain sepak bola, juga bisa menciptakan operator turnamen sepak bola yang berkualitas.

Dikatakannya, ihwal awal Liga Anak Indonesia terlahir karena dirinya melihat belum ada kompetisi yang sifatnya berjenjang, kompetitif, dan berkesinambungan.

“Atas dasar itulah, kami mencoba membuat sebuah kompetisi untuk level anak-anak atau grassroots yang di mana turnamen tersebut bisa dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari kabupaten, kota, provinsi, nasional hingga internasional,” ujarnya melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.

Kang Jalu yang juga CEO Bandung Premier League menambahkan, untuk kelompok usia yang dipertandingkan fokus pada kelompok usia 10, 11, dan 12 tahun.

“Tahun kemarin, 2024 di musim perdana Liga Anak Indonesia, kami dan seluruh operator turnamen sudah menggelar dan sukses karena melibatkan sampai 9000 anak-anak di seluruh Indonesia, dan 1500 pemain untuk seri nasional yang terdiri dari 92 tim peserta,” katanya.

Ia menegaskan, Liga Anak Indonesia di tahun 2025, pihaknya akan lebih menyempurnakan lagi mulai dari segi regulasi, format kompetisi, standarisasi kompetisi sehingga bisa lebih kompetitif.

Adapun tujuan dibuatnya Liga Anak Indonesia adalah ketika pondasi sepak bola anak-anak itu dikelola dengan baik dan benar, maka akan lahir potensi-potensi dari anak-anak ini yang nantinya ke depannya akan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.

“Nah, guna menguatkan pondasi itu, dan dengan dibentuknya operator turnamen nantinya, Liga Anak Indonesia bisa dilaksanakan berkesinambungan dari tahun ke tahun. Di mana hal tersebut bisa menjadi wadah kompetitif terbaik buat anak-anak pecinta sepak bola di seluruh wilayah Indonesia,” tutupnya.***