Bank Indonesia Dukung Gertam Padi Gogo di Bali

Karangasem, Porosinformatif| Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Provinsi Bali dalam melaksanakan Gerakan Tanam (Gertam) Padi Gogo.

Kegiatan yang digagas oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mencapai swasembada pangan serta menjaga stabilitas harga.

Menurut Erwin, stabilitas harga di Bali sepanjang 2024 tetap terjaga, dengan inflasi sebesar 2,34% (yoy), yang masih berada dalam rentang target nasional 2,5±1%.

“Capaian ini merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bali bersama Bank Indonesia dan kepala perangkat daerah melaksanakan kegiatan Gertam Padi Gogo, Jumat (31/1/2025) di Subak Abian Giri Lestari, Desa Bugbug, Karangasem. Inisiatif ini bertujuan mendukung Asta Cita melalui swasembada pangan, memperluas areal tanam, serta mengoptimalkan lahan kering dan lahan tidur untuk pertanian.

Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam menjaga ketahanan pangan bagi 4,4 juta penduduk Bali serta kontribusinya terhadap kebutuhan pangan nasional.

“Provinsi Bali memiliki lahan sawah produktif seluas 68.560 hektar dan lahan kering potensial mencapai 281.902 hektar, dengan 52.571 hektar di Kabupaten Karangasem. Padi varietas Inpago 9 yang ditanam memiliki produktivitas mencapai 6,9 ton per hektar, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional 5,4 ton per hektar,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, mengungkapkan bahwa target luas tanam padi Gogo di Bali pada 2024 adalah 1/8 ribu hektar dan ditingkatkan menjadi 155 ribu hektar pada 2025.

Sementara itu, di Subak Abian Giri Lestari, luas tanam padi Gogo varietas Inpago 9 mencapai 2 hektar. Untuk menjaga kualitas produksi, sistem pertanian organik sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali No.8 Tahun 2019 telah diterapkan di Kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Karangasem.

Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, menyoroti potensi besar lahan kering seluas 54 ribu hektar di Kabupaten Karangasem untuk pengembangan padi Gogo.

Namun, perwakilan Subak Abian Giri Lestari mengungkapkan bahwa metode pengelolaan lahan masih dilakukan secara manual dengan bantuan sapi, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

Kegiatan Gertam Padi Gogo ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali, instansi vertikal, kepala perangkat daerah, serta akademisi.

Dengan optimalisasi pertanian di Subak Abian Giri Lestari, diharapkan Desa Bugbug dapat berkembang menjadi destinasi wisata pertanian yang berkelanjutan, didukung oleh keindahan alam sekitarnya.***