Denpasar, Porosinformatif| Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok Oka Sukawati menghadiri sekaligus membuka kegiatan Musyawarah Wilayah ke-VI Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Bali di Denpasar, Minggu, Redite Wage Krulut (17/7).
Pada kesempatan ini Wagub yang akrab disapa Cok Ace berharap kegiatan ini dapat mendukung arah kebijakan dan program pembangunan Bali kedepan yang harus ditata kembali dan diselenggarakan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah Bali termasuk masalah penduduk yang berpihak dan taat asas pada Genuine Bali, yakni dengan menerapkan konsep Pola Pembangunan Semesta Berencana guna mewujudkan kehidupan bersama yang sejahtera dan bahagia dalam koridor ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, sehingga mampu terwujud Bali menuju Era Baru yang sesuai dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Diselenggarakannya Musyawarah Wilayah VI Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Provinsi Bali ini, sebagai salah satu upaya untuk membina rasa persaudaraan, toleransi dan kesadaran hidup di Negara yang berbhineka dengan tetap menjaga kerukunan demi persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Ikatan persaudaraan Haji memiliki arti yang sangat penting untuk merenungkan hakikat dan makna perjalanan kehidupan ini. Melalui Muswil Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Provinsi Bali ini saya harapkan mampu meningkatkan silaturahmi, introspeksi dan evaluasi diri untuk memaknai dan membersihkan jiwa dari segala bentuk perilaku yang tidak baik, pikiran yang tidak jernih, dan perkataan yang tidak pada tempatnya. Sehingga mampu memusatkan pikiran pada jalan Tuhan, dengan cara mawas diri mencari ketenangan dan kedamaian,” imbuh Wagub Cok Ace.
Pesan-pesan moral, spiritual, dan kebajikan akan terasa amat teduh jika iman dan taqwa sudah kuat didalam diri. Di samping hal tersebut rasa persaudaraan, kedamaian, ketentraman, toleransi dan kebersamaan dalam kehidupan semua itu perlu terus dipelihara, dihidupkan dan disegarkan di tengah bangsa yang majemuk ini.
Disamping itu, perjalanan hidup suatu bangsa pasti akan menerima dan mengalami cobaan, baik itu muncul dari dalam maupun dari luar. Sebagai suatu realita yang tidak dapat dihindari sebagai umat beragama, tentu kita harus selalu berupaya untuk mencari solusinya, sehingga cobaan-cobaan tersebut dapat diatasi dan akhirnya kita menemukan jalan yang benar-benar sesuai dengan ajaran agama itu sendiri.
“Terlebih di era millenial ini kita juga akan mengalami perubahan-perubahan sebagai konsekuensi dari era globalisasi yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia, baik yang berkaitan dengan pendidikan termasuk masalah moral, etika dan spiritualitas hidup beragama, sebagaimana kita rasakan sebagai suatu realitas dimana kita harus mampu beradaptasi dan mengendalikan diri dengan baik, sehingga apa yang menjadi makna dari kehidupan beragama dapat kita laksanakan dengan rasa tanggung jawab,” ungkap Cok Ace.
Kerukunan hidup beragama perlu terus di pupuk sehingga gejolak-gejolak sosial yang akhir-akhir ini muncul ke permukaan dapat dihindari dan dikendalikan ke arah pemikiran yang jernih. Oleh karenanya keikhlasan dan soliditas iman dan taqwa, sikap toleransi, kerjasama dan saling menghargai diantara intern umat beragama dan antar umat beragama senantiasa dipupuk dengan baik.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), H. Erman Suparno mengucapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya Musyawarah Wilayah VI IPHI Provinsi Bali ini. Pihaknya mengatakan bahwa IPHI Bali berdiri tegak dalam mendukung program Pemerintah Daerah, sehingga berjalan selaras dalam menjaga kedamaian Bali menuju Era Baru dibawah visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.(*/01)