Setelah PLN E-Mobility sukses digelar, PLN menginisiasi casual meeting dengan industri dan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) kendaraan listrik di Level 21 Mall, Bali.
Denpasar, Porosinformatif| PT PLN (Persero) menggandeng Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen tersebut ditandai dengan berbagai inisiatif yang ditelurkan perseroan.
Di sela rangkaian PLN E-Mobility Day, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril melakukan bincang santai dengan industri dan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) kendaraan listrik di sebuah kedai kopi di Level 21 Mall, Bali.
Dalam pertemuan yang hangat tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengajak industri dan ATPM untuk berkolaborasi dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik.
“Kita punya mimpi yang sama, membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Kendaraan listrik ini menjadi salah satu solusinya. Ini harus dibangun ekosistemnya, semua harus jalan bersama, tidak bisa terfragmentasi,” tutur Darmawan.
Dia mengatakan PLN siap menjadi wadah bagi seluruh pihak untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik.
“Kami mengadakan PLN E-Mobility, kami sudah meluncurkan Electric Vehicle Digital Services, kami ingin memfasilitasi agar produk-produk bapak bisa dipasangkan di sini, kami bantu. Kami bikin juga market-nya,” ucap Darmawan.
Baca juga: Yuk Kunjungi PLN E-Mobility Day, Rasakan Sensasi Gunakan Kendaraan Listrik
PLN juga terus berkomunikasi dengan pihak perbankan yang nantinya akan memberikan pembiayaan untuk pembelian kendaraan listrik bagi masyarakat.
Darmawan juga mengajak industri dan ATPM untuk secara rutin mengadakan pertemuan membahas upaya mendukung ekosistem kendaraan listrik.
“Mungkin dua atau tiga bulan sekali, kita harus bertemu, kita bahas apa saja yang menjadi barrier, kita carikan solusinya,” kata Darmawan.
Dengan cara tersebut, Darmawan optimistis ekosistem kendaraan listrik akan tumbuh dan ketahanan ekonomi nasional akan terwujud.
“Kita harus menjadi bagian dari tonggak sejarah dalam mewujudkan ketahanan energi serta membantu menyelamatkan keuangan negara akibat impor BBM yang terus meningkat,” pungkas Darmawan.(*/01)