Bali, Porosinformatif| ATLAS Beach Fest yang merupakan destinasi entertainment terbesar di Asia Tenggara menyuguhkan pesona budaya Bali dalam rangkaian kegiatan Oktober di Culinary Ground.
ATLAS Beach Fest menyadari bahwa Bali nan indah dan mempesona juga eksotis menyimpan kearifan budaya lokal yang menawan dan menarik perhatian publik. ATLAS Beach Fest peduli untuk menggali lebih dalam lagi kearifan masyarakat setempat. Berkolaborasi dengan para seniman lokal, ATLAS Beach Fest menghadirkan tarian yang terinspirasi dari kekayaan budaya Bali.
Anya, penari cilik asal Singaraja, Bali, membuka rangkaian kegiatan dengan tariannya yang memikat serta menggemaskan. Lalu berpadu dengan atraksi hanoman dan hentakan permainan gamelan. Kemeriahan acara semakin dalam dengan tampilnya penyanyi asal Desa Tibubeneng, Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja atau yang dikenal dengan panggilan Mahalini.
Mahalini membawakan lagu dengan busana khas adat Bali. Tepuk tangan riuh pengunjung mengantar sang biduan kembali ke tempat duduknya. Suasana liburan menjadi demikian lengkap. Apalagi adanya pemasangan Penjor di setiap sudut-sudut ATLAS Beach Fest sehingga mengingatkan setiap orang akan budaya Bali.
Penjor merupakan perlambangan dari naga basukih yang memiliki makna kesejahteraan dan kemakmuran. Penjor yang berbentuk simbol gunung dipercaya memberikan keselamatan dan kesejahteraan.
Setelah penampilannya Mahalini mengatakan, “Aku seneng banget bisa perform di Atlas, karena untuk pertama kalinya nyobain stage 360 nya Atlas, dan pastinya seneng banget lagi karena performnya di tanah kelahiran aku sendiri, di Bali,” ungkapnya, Jumat (7/10/2022).
Salah satu pengunjung ATLAS Beach Fest, Peggy, mengatakan pertunjukan budaya yang disuguhkan sangat menarik dan megah. Ia juga sangat terpesona dengan alunan lagu serta atraksi gamelan yang membuat pertunjukan demikian memikat. Peggy berharap kegiatan budaya ini bisa dilaksanakan secara regular dan bisa menjadi daya tarik untuk warga asing lainnya. Bagi Peggy, Bali bukan hanya keindahan alamnya yang eksotik tapi budaya, tarian, musik, serta lagu-lagunya juga sangat mempesona. “Saya juga suka masyarakatnya yang ramah dan familiar,” cetusnya.