Prodi Sastra Jepang FBA Unmas Denpasar gelar Lomba Presentasi Bahasa Jepang Tingkat Daerah

Denpasar, Porosinformatif| Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar kembali menggelar lomba presentasi Bahasa Jepang tingkat daerah, khususnya Provinsi Bali.

Acara yang dilaksanakan di Ruang Widya Karya, Rektorat lantai 1 Unmas Denpasar pada hari Sabtu (17/12/2022) kemarin.

Lomba ini diselenggarakan untuk menyeleksi peserta dari Bali yang nantinya akan mewakili untuk mengikuti Lomba Presentasi Bahasa Jepang di tingkat nasional ke-1 pada tahun 2023.

Hal ini disampaikan Ladycia Sundayra, S.S., M.Hum. selaku pembina lomba didampingi Dr. Wayan Nurita, S.S., M.Si. Rabu (21/12/2022) saat ditemui di kampus utama Unmas Denpasar.

Lebih lanjut, Ladycia menyampaikan, pada lomba kali ini, Unmas menggandeng The Japan Foundation dari Jakarta.

Tampak hadir Konsulat Jendral Jepang di Denpasar, Ms. Katsumata Harumi, Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., Dekan Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar I Komang Sulatra, S.S., M.Hum., Wakil Dekan 1 dan 2, serta pejabat struktural di lingkungan Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati Denpasar.

“Nantinya lomba Presentasi Bahasa Jepang tingkat Nasional akan diikuti oleh 14 orang peserta yang terdiri atas 13 peserta yang berhasil meraih nilai terbaik dalam Lomba Presentasi Bahasa Jepang tingkat daerah dari 9 wilayah yaitu Sumatera Utara & Aceh, Sumatera Barat & Riau, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Utara, dan 1 orang peserta pemenang seleksi Khusus Nasional,” urainya.

Ditambahkannya, lomba presentasi Bahasa Jepang ini merupakan bentuk baru dari lomba pidato bahasa Jepang yang dilaksanakan setiap tahun, yang dirancang bukan hanya sebagai program yang mendorong semangat pembelajar Bahasa Jepang untuk menyalurkan minat terhadap budaya dan Bahasa Jepang, tetapi juga untuk melatih literasi ICT (information and communication technology), kreativitas, dan kemampuan berpikir secara kritis yang dibutuhkan dalam abad 21 ini.

“Melalui lomba ini diharapkan dapat dengan maksimal mengembangkan keterampilan berbahasa yang kreatif, produktif, dan komunikatif. Selain itu, generasi muda dapat menjadi jembatan untuk menjalin hubungan yang harmonis antara bangsa Indonesia dan Jepang di masa mendatang,” kata Ladycia.

Ditanya terkait jumlah peserta lomba, Ladycia menyebut ada 5 orang mahasiswa yang berasal dari Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Bahasa Asing, Universitas Mahasaraswati Denpasar (3 orang) dan Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (2 orang).

Juara 1 dan juara 2 masing-masing diraih oleh I Putu Gede Parameswara dan A.A. Ngurah Putra Mahardika dari Universitas Mahasaraswati Denpasar dan juara 3 diraih oleh Deshon Leos dari Universitas Udayana.

Sementara, peraih juara pertama I Putu Gede Parameswara menyampaikan alasan pribadinya mengikuti lomba adalah ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Jepangnya.

Perihal pilihan tema, Gede Parameswara menyebut, Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan di antaranya banyak pula yang menanamkan nilai-nilai moral.

“Nah jika membicarakan soal pendidikan Indonesia, saya rasa memang harusnya dimulai dari mendidik nilai karakter dan moral peserta didik dahulu,” ujarnya.***