Survei Konsumen Februari 2023, Optimisme Konsumen Bali Tetap Terjaga

Bali, Porosinformatif| Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali tetap terjaga.

Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Februari 2023 yang tercatat pada area optimis (indeks > 100) sebesar 134,1 meskipun tidak setinggi indeks pada bulan sebelumnya sebesar 140,8.

“Optimisme konsumen di Bali tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi nasional yang mencatatkan IKK Nasional sebesar 122,4,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Senin (13/3/2023).

Pihaknya menyampaikan, keyakinan konsumen Bali pada bulan Februari 2023 masih sedikit termoderasi akibat kenaikan harga barang dan bahan pokok yang tercatat inflasi sebesar 0,07% (mtm) atau 6,35% (yoy) pada bulan Februari 2023.

Trisno menambahkan bahwa penurunan IKK pada periode laporan juga terjadi secara nasional yakni dari 123,0 pada Januari 2023 menjadi 122,4 pada Februari 2023.

“Ke depan, keyakinan konsumen akan dipengaruhi oleh upaya pengendalian inflasi yang dilakukan di masing-masing daerah terutama dalam mengantisipasi kenaikan permintaan menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Hari Raya Nyepi dan puasa Ramadhan,” ujarnya.

Lebih lanjut, tetap terjaganya optimisme konsumen di Bali ditopang oleh tetap kuatnya kondisi Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masih tercatat pada area optimis (indeks > 100) yakni masing-masing sebesar 126,7 dan 141,5.

“IKE Provinsi Bali pada Februari 2023 sebesar 126,7 atau melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 130,5,” ucap Trisno yang hobi berpantun ini.

Termoderasinya kondisi IKE yang terjadi pada Februari 2023, menurutnya dipengaruhi oleh komponen Ketersediaan Lapangan Kerja saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu termoderasi sebesar -5 poin dan Penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu termoderasi sebesar -14 poin.

Sementara itu, komponen Konsumsi Barang-barang Kebutuhan Tahan Lama saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu mengalami peningkatan sebesar 7,5 poin.

“Meskipun mengalami perlambatan, IKE Provinsi Bali masih lebih baik dibandingkan kondisi nasional yang mencatatkan IKE Nasional sebesar 112,4,” tuturnya menerangkan.

“Ekspektasi konsumen Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan tidak setinggi periode sebelumnya,” ujarnya.

Hal ini tercermin dari IEK di Bali yang mengalami perlambatan yakni dari 151,2 di bulan Januari 2023 menjadi 141,5 di bulan Februari 2023.

Kondisi IEK di Provinsi Bali pada periode laporan termoderasi dipengaruhi oleh komponen pembentuk IEK yaitu Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang, Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang, dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang.

Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang menurun sebesar -12,5 poin atau dari indeks 152,5 menjadi 140.

Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang turut mengalami penurunan sebesar -13,5 poin atau dari indeks 144,5 menjadi 131.

Sedangkan, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang mengalami penurunan sebesar -3 poin atau dari indeks 156,5 menjadi 153,5.

“Meskipun mengalami perlambatan, IEK Provinsi Bali masih lebih baik dibandingkan kondisi nasional yang mencatatkan IEK Nasional sebesar 132,5,” katanya seraya menutup pertemuan.***