Kendalikan Stunting pada Anak-Anak di Lingkungan Banjar Desa Penglumbaran, Ini yang dilakukan Mahasiswa Unmas Denpasar

Bangli, Porosinformatif| Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami kekurangan gizi dan menyebabkan tumbuh kembang anak tersebut terhambat.

Stunting ditandai dengan tubuh anak yang pendek dan kurus jika dibandingkan dengan usianya.

Menurut hasil survey yang telah dilakukan oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Bangli pada tahun 2018, wilayah Kabupaten Bangli menduduki peringat ketiga terbanyak kasus stunting di Provinsi Bali.

Desa Penglumbaran merupakan salah satu desa di Bangli yang memiliki kasus anak penderita stunting.

Menurut data status gizi anak Kecamatan Susut yang telah direkap oleh kader posyandu, per Februari 2023 ada 6 anak yang masuk dalam katagori stunting.

Kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar di Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, bekerja sama dengan kader posyandu untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian stunting.

Upaya yang dilakukan untuk pencegahan stunting di Desa Penglumbaran adalah melakukan sosialisasi tentang stunting dan bagaimana cara mencegahnya.

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu dan dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki balita.

Selain kegiatan sosialisasi, pemberian bahan makanan bergizi kepada anak penderita stunting juga dilakukan sebagai bentuk upaya pengendalian stunting.

Kegiatan pengabdian masyarakat “Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian bagi penderita Stunting (kurang gizi) pada anak-anak di Lingkungan Banjar Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli” dilaksanakan dari tanggal 12 Juli 2023 sampai dengan 26 Agustus 2023 didampingi langsung oleh kader posyandu.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mencegah kenaikan angka penderita stunting pada anak di Desa Penglumbaran.

“Saya mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas beberapa program kerja dilaksanakan oleh mahasiswa pengabdian masyarakat UNMAS Desnpasar yang dimana salah satunya program tersebut menyentuh salah satu pokok permasalahan di Desa Penglumbaran yaitu penanganan stunting,” kata Perbekel Desa Penglumbaran I Wayan Artawan.

Dari rangkaian permasalahan terkait stunting, disebutkannya merupakan salah satu proker yang ditonjolkan adalah adanya pemeriksaan dan sosialisasi mengenai pengenalan stunting itu sendiri dan pemberian PMT untuk anak-anak yang terindikasi stunting.

“Program ini berjalan dengan cukup bagus sehingga ke depan kami berharap akan menjadi salah satu sumbangsih pemikiran di desa dalam menjalankan program-program yang berkaitan dengan penanganan stunting,” ujarnya.

“Sekali lagi terima kasih kami sampaikan kepada mahasiswa Mahasaraswati Denpasar yang sudah bisa menyentuh permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Penglumbaran dalam kaitannya melaksanakan program kerja,” tuturnya.

“Harapan saya semoga dengan kegiatan pengendalian yang kami lakukan kepada penderita Stunting (kurang gizi) ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak, dan mencegah adanya penyakit tersebut di kemudian hari, serta masyarakat Desa Penglumbaran Bangli tetap sehat” ungkap Anak Agung Ratu Ritaka Wangsa, Dosen Pembimbing Lapangan Pengabdian Masyarakat Desa Penglumbaran***