Jawa Timur, Porosinformatif| Berawal dari keprihatinan nasib peternak sapi penghasil susu di daerahnya lereng Gunung Raung, Kabupaten Banyuwangi, Hadi Apriliawan menciptakan alat pasteurisasi modern berbasis listrik.
Lahir dari keluarga peternak sapi, Hadi paham akan masalah yang selalu dihadapi oleh keluarga dan warga di desanya.
Yakni produksi susu sapi yang cepat basi meskipun baru disimpan selama beberapa jam.
Ditambah masih minimnya pemanfaatan teknologi membuat para peternak harus rela produksi susu sapinya dijual dengan harga yang sangat murah.
Pada tahun 2007, saat dirinya menjadi mahasiswa di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, berkesempatan untuk mengikuti Program Kreatif Mahasiswa (PKM).
Dari situlah, cita-cita Hadi bagai gayung bersambut yakni mensejahterakan peternak sapi di daerahnya.
Akhirnya Hadi berhasil menemukan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik yang dinamai Latte Electricity (LE).
Melalui CV Inovasiana Anak Negeri, Hadi membuat mesin LE menjadi dua jenis berdasarkan kapasitasnya, yakni kapasitas
20 liter dan kapasitas 1,2 ton.
Mesin inovasi Hadi sudah diproduksi dan laku terjual 50 unit untuk mesin LE berkapasitas 20 liter dan 3 unit untuk
LE kapasitas 1,2 ton.
Tidak berhenti sampai proses pasteurisasi saja, penelitian Hadi terus berkembang hingga pada pembuatan keju dan yoghurt yang masih terintegrasi dengan mesin LE buatannya itu.
Dengan kehadiran alat LE membawa harapan baru bagi peternak. Pasalnya, dengan metode kejut listrik hasil susu perah bisa bertahan lebih lama serta kandungan protein dan gizi dalam susu segar hasil perahan peternak tetap terjaga.***